JAKARTA – Bleaching gigi atau pemutihan gigi sudah pernah berubah menjadi prosedur perawatan gigi yang mana populer pada bidang kedokteran gigi. Prosedur ini bertujuan untuk memutihkan gigi yang dimaksud menguning atau menggelap akibat noda-noda, penuaan, atau faktor lainnya.
Namun, sebelum memutuskan untuk menjalani bleaching gigi, penting untuk mengerti akan proses serta prospek efek sampingnya. Proses bleaching gigi umumnya dijalankan dengan menggunakan material kimia seperti hidrogen peroksida atau karbamid peroksida. Bahan-bahan ini bekerja dengan memecah pigmen-pigmen yang mana menyebabkan warna gelap pada gigi, sehingga gigi tampak lebih lanjut putih.
Menurut penelitian yang digunakan dipublikasikan pada jurnal “Journal of the American Dental Association”, perawatan bleaching gigi dapat diwujudkan secara klinikal oleh dokter gigi. Namun, penting untuk mengikuti instruksi dokter serta memilih item yang mana telah lama terbukti aman lalu efektif.
Meskipun bleaching gigi dianggap aman di pemanfaatan yang digunakan terkontrol, namun masih ada beberapa efek samping yang tersebut perlu diperhatikan. Sebagian besar efek samping di antaranya sensitivitas gigi sementara juga iritasi gusi, yang mana umumnya hilang pasca penghentian perawatan.
Menurut “International Journal of Dental Hygiene”, risiko yang lebih besar kritis seperti kehancuran enamel gigi dapat muncul jikalau bleaching diwujudkan secara berlebihan atau tanpa pengawasan dokter gigi. Hasil bleaching gigi dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi awal gigi juga metode yang tersebut digunakan. Pada umumnya, bleaching gigi dapat menciptakan gigi berubah menjadi beberapa nuansa tambahan putih, tetapi hasil akhir dapat bervariasi antara individu.
Untuk mempertahankan hasil yang dimaksud optimal, diperlukan merawat kebersihan mulut yang baik juga menyavoid makanan atau minuman yang dapat menyebabkan noda pada gigi. Selama tahapan bleaching gigi, inovasi warna gigi terbentuk sebab unsur pemutih membuka pori-pori email gigi lalu mengacaukan pigmen yang menyebabkan noda. Namun, perlu diingat bahwa hasil bleaching gigi tiada permanen juga bisa jadi membutuhkan perawatan ulang dari waktu ke waktu untuk mempertahankan hasilnya.
Meskipun bleaching gigi dapat memberikan hasil yang mana instant pada 1x kunjungan ke dokter gigi di memperbaiki warna gigi, penting untuk diingat bahwa tidak ada semua penduduk cocok untuk prosedur ini. Orang dengan gigi yang digunakan sangat sensitif, gigi berlubang, atau gangguan email gigi tertentu kemungkinan besar tak disarankan untuk menjalani bleaching gigi.
Jika Anda ingin melakukan perawatan bleaching gigi yang dimaksud berkualitas dan juga terpercaya, Edental siap melayani Anda. Dengan tim dokter gigi berpengalaman, ribuan pasien memberikan rating bintang 5 untuk layanan mereka, serta tersebarnya 26 cabang ke seluruh Indonesia, Edental siap memberikan pelayanan terbaik untuk Anda.
Anda dapat mengunjungi portal web resmi merekan pada www.Edental.id atau mengikuti akun Instagram @Edental.id. Jangan ragu untuk menghubungi Edental sekarang dan juga jadwalkan konsultasi Anda!
Artikel ini disadur dari Proses dan Efek Bleaching Gigi, Memahami Pemutihan Gigi yang Aman Efektif
