JAKARTA – Olahraga pada waktu ini tidak semata-mata dijadikan gaya hidup, tapi juga kompetisi show off atau pamer di dalam media sosial. Tak bisa jadi dipungkiri, perkembangan media sosial menimbulkan sejumlah khalayak kerap membagikan aktivitas, mulai dari outfit, lokasi, hingga pencapaian merekan pada waktu berolahraga.
Hal itu yang digunakan menciptakan beberapa penduduk memanfaatkan potensi itu untuk membuka jasa joki Strava. Hadirnya jasa joki Strava ini lantas popular ke media sosial X yang mana menimbulkan berbagai netizen terheran-heran.
Diketahui, Strava merupakan program yang digunakan cukup populer di antara kalangan pecinta olahraga. Aplikasi komputer ini berfungsi untuk merekam aktivitas olahraga para penggunanya serta mempunyai beberapa orang fasilitas yang digunakan bermanfaat bagi pengguna.
Kehebohan tentang joki Strava ini bermula saat salah pribadi warganet menawarkan jasa joki Strava dalam X.
“Btw aku mengungkap joki strava yahh!! tapi yang dimaksud lari sodaraku yang jago larii, price menyesuaikan pace, km kemudian dl yahh!! dapat dm akyuuu..,” tulis akun @hahahiheho pada hari terakhir pekan (5/7/2024).
Sontak, hal ini menuai kontroversi dalam media sosial. Pasalnya, sejumlah warganet yang mana beranggapan jasa joki Strava semata-mata untuk orang-orang FOMO yang digunakan butuh pengakuan sosial.
Menanggapi fenomena joki Strava, atlet lari sekaligus Official Coach Herbalife Run 2024, Andre Caprina, mengakui pada waktu ini olahraga tak hanya sekali sebagai tren gaya hidup, tapi juga untuk show off atau event pamer. Apalagi bisa jadi menggunakan outfit dari brand tertentu juga mencapai hasil yang mana lebih lanjut dari teman lain, tentu berubah jadi suatu kebanggaan.
“Tapi pada saat dilaksanakan dengan curang, maka ke depannya akan setiap saat cari kecurangan lain, akan jadi habit,” ujar Andre ketika ditemui pada acara Kick off Herbalife Run 2024, baru-baru ini.
Andre menambahkan, olahraga tujuannya untuk melatih sportivitas dan juga menantang diri. Alangkah baik tak melakukan kecurangan dengan menggunakan jasa joki Strava.
“Olahraga itu background-nya sportivitas. Kita harus junjung sportivitas kita untuk masih memberikan yang terbaik dari apa yang tersebut kita lakukan. Ketika kita telah melakukan kecurangan, ke depannya akan cari celah buat mendapatkan sesuatu yang digunakan baik padahal dijalankan dengan cheating kemudian buat show off,” tandasnya.
Artikel ini disadur dari Tren Joki Strava Viral, Dianggap Gerus Nilai Sportivitas dalam Olahraga
