JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar membuka pendapat masalah pengetatan pengaman pada Kejaksaan Agung (Kejagung) . Nugraha menegaskan, pengamanan yang disebutkan tiada ada kaitannya dengan dugaan penguntitan.
Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah diduga dikuntit oleh oknum anggota Densus 88 Antiteror Polri.
“Tidak ada kaitannya dengan persoalan hukum yang mana sibuk dibicarakan,” kata Nugraha Gumilar untuk wartawan, Mingguan (26/5/2024).
Gumilar mengatakan, kegiatan yang digunakan direalisasikan merupakan pengamanan normal seperti biasa. Menurutnya, tidaklah ada hal yang tersebut istimewa di hal tersebut.
“Terkait pengamanan Kejagung oleh Pom TNI dilaksanakan dengan dasar Kejagung dengan TNI telah dilakukan mengesahkan MoU dengan No 4 Tahun 2023 & No NK/6/IV/2023/TNI tanggal 6 April 2023,” ucapnya.
“Ruang Lingkup MoU tsb Pada Pasal 7 di dalam antaranya adalah Penugasan Prajurit TNI di dalam lingkungan Kejaksaan (seperti Jam Pidmil) serta dukungan bantuan pers, TNI, pada pelaksanaan tugas kemudian fungsi kejaksaan,” sambungnya.
Bantuan pengamanan, kata Gumilar, telah dilaksanakan sangat jauh sebelum isu yang dimaksud berkembang. “Dalam rangka membantu giat penegakan hukum, lantaran kita pada sana ada Jam Pidmil,” ucapnya.
Artikel ini disadur dari Kapuspen TNI Sebut Pengamanan Kejagung Tak terkait Dugaan Penguntitan Densus 88
