BERLIN – Menteri Keamanan (Menhan) Jerman Boris Pistorius mengemukakan militer negaranya harus bersiap untuk berperang sebelum akhir dekade ini.
Namun militer Jerman kekurangan peralatan dasar lalu laporan Parlemen menunjukkan bahwa merek bukan akan siap konflik selama setengah abad ke depan.
“Kita harus siap berperang pada tahun 2029,” kata Pistorius pada sidang Parlemen, tanpa menyampaikan nama negara musuh.
“Kita harus memberikan pencegahan untuk menghindari hal terburuk terjadi,” lanjut dia, seperti disitir dari Der Spiegel, Hari Jumat (7/6/2024).
Saat ini terdapat sekitar 181.000 anggota terlibat Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman).
Pistorius menyatakan untuk anggota Parlemen bahwa total personel militer berpartisipasi itu harus ditingkatkan, idealnya melalui “bentuk dinas militer baru yang dimaksud tak dapat sepenuhnya bebas dari kewajiban.”
Namun, Jerman menghapuskan wajib militer pada tahun 2011, dan juga menghidupkan kembali wajib militer terbukti sulit bagi Pistorius.
Setelah mempertimbangkan paket reformasi militer yang dimaksud diajukan oleh kementeriannya pada bulan April, Pistorius mengumumkan rencana bulan tak lama kemudian untuk memberikan insentif untuk lebih besar banyak remaja untuk bergabung dengan Bundeswehr.
Rencana yang dimaksud dilaporkan merupakan rencana yang paling hati-hati dari tiga rencana yang digunakan disarankan oleh Kementerian Keamanan dan juga tak menyebutkan kata “wajib militer”.
Sebaliknya, menurut laporan Der Spiegel, semua anak berusia 18 tahun harus menjawab kuesioner tentang status fisik mereka, dan juga kandidat yang dimaksud paling menjanjikan didorong untuk mendaftar dengan SIM gratis serta diskon pinjaman pelajar, juga hadiah lainnya.
Artikel ini disadur dari Menhan Pistorius: Jerman Harus Siap Berperang pada 2029
