KYIV – negara Ukraina sudah pernah mengeluh kewalahan pada konflik berperang melawan invasi Rusia juga memohon pasokan senjata Barat. Namun, di sedang kondisi itu, Kyiv justru mengerahkan pasukan khusus ke Suriah dengan klaim bertarung dengan tentara bayaran Kota Moskow dalam sana.
Media Ukraina, Kyiv Post, sudah merilis sebuah video yang tersebut diperoleh dari sumber-sumber ke Direktorat Utama Intelijen (GRU) Ukraina. Video itu menunjukkan anggota Pasukan bola Khusus tanah Ukraina dari Direktorat Intelijen Militer (HUR) berusaha mencapai pos pemeriksaan Rusia, patroli jalan kaki, konvoi militer, dan juga benteng di dalam barat daya Suriah.
Karena video yang disebutkan terlihat bertanggal Maret 2024, media yang disebutkan mengutip sumber intelijen negara Ukraina yang mana tidak ada disebutkan namanya yang digunakan mengutarakan bahwa pasukan yang disebutkan sudah pernah menggalang pemberontak Suriah di melakukan bervariasi operasi lalu serangan terhadap prasarana militer Rusia sejak awal tahun ini.
Selama operasi tersebut, tentara Pasukan sepak bola Khusus tanah Ukraina dilaporkan menggunakan bermacam taktik dan juga persenjataan gerilya, termasuk granat berpeluncur roket, mortir “Tarab” improvisasi, juga alat peledak improvisasi untuk membantu pemberontak berperang melawan serdadu Rusia serta pasukan Suriah di bawah rezim Presiden Bashar al-Assad.
Namun beberapa analis menyangkal rekaman video lalu laporan tersebut, dengan alasan bahwa pasukan serta tentara bayaran Rusia tiada dikerahkan di barat daya Suriah, bahwa pasukan oposisi Suriah bukan sejumlah berkeliaran di dalam wilayah tersebut.
Ada juga yang digunakan memaparkan rekaman video yang dimaksud menggambarkan bentrokan pada Daraa, wilayah lain pada Suriah selatan lebih besar sangat jauh ke timur dari Dataran Tinggi Golan.
Pihak lain juga menunjukkan kontradiksi dengan narasi bahwa negara Ukraina sangat kekurangan pasukan kemudian personel di pertempuran berjuang melawan pasukan invasi Rusia, sehingga tampaknya tidaklah masuk akal bagi Kyiv untuk mengerahkan pasukan yang digunakan sangat dibutuhkan untuk berperang di luar negeri.
Alexander Libman, seseorang profesor Politik Rusia lalu Eropa Timur di dalam Free University of Berlin, mengatakan: “Mengirim pasukan mengundurkan diri dari dari negara yang disebutkan [Ukraina] memang sebenarnya agak aneh.”
Sebaliknya, menurut laporan Business Insider, hari terakhir pekan (7/6/2024), jikalau laporan yang disebutkan diverifikasi kemudian terbukti benar, hal ini akan mengonfirmasi rumor bahwa Ukraina—yang kemungkinan besar mendapat bantuan dari Barat—berupaya bertarung dengan kekuatan juga pengaruh militer Rusia berjauhan dari wilayah kemudian perbatasannya sendiri, sehingga membuka front baru pada konflik yang mana sedang berlangsung.
Hal itu juga menguatkan laporan awal tahun ini bahwa pasukan tanah Ukraina memerangi tentara bayaran Rusia di dalam Sudan.
Artikel ini disadur dari Ukraina Kewalahan Perang Lawan Rusia, tapi Malah Kerahkan Pasukan Khusus ke Suriah
