AMSTERDAM – Dick Schoof kemungkinan besar adalah perdana menteri nantinya paling yang mana akan mengejutkan yang tersebut pernah dimiliki Belanda .
Sementara para pakar saling tersandung pada waktu mencoba menebak siapa yang bisa saja menjadi pemimpin Belanda berikutnya pasca Partai Kebebasan (PVV) sayap kanan Geert Wilders meraih kemenangan penting enam bulan lalu, nama Schoof tidaklah diketahui banyak penduduk .
“Saya kira akan bermetamorfosis menjadi kejutan bagi berbagai penduduk bahwa saya berdiri dalam sini,” kata Schoof terhadap wartawan, dengan sedikit gugup, pada waktu ia diperkenalkan, dilansir Politico. “Ini sebenarnya juga kejutan bagi saya.”
Schoof, yang merupakan mantan kepala mata-mata, dijadwalkan pensiun pada bulan Maret, namun ia kembali menjabat selama tiga tahun sebagai pegawai negeri sipil tertinggi ke Kementerian Kehakiman Belanda. Dia dicalonkan minggu ini sebagai perdana menteri berikutnya, untuk mengawasi pemerintahan paling sayap kanan di sejarah Belanda baru-baru ini.
Koalisi yang disebutkan meninjau PVV Wilders bergabung dengan Partai Rakyat untuk Kebebasan kemudian Demokrasi (VVD) yang berhaluan kanan-tengah, Pergerakan Warga-Petani (BBB) yang mana populis sayap kanan, dan juga Kontrak Sosial Baru (NSC) yang digunakan berhaluan tengah.
Sebagai pegawai negeri sipil terkemuka, Schoof tidaklah begitu dikenal bahkan di Belanda, apalagi di pertarungan pada Brussel dengan kepala negara lain. Dalam jajak pendapat yang dimaksud diwujudkan acara TV Belanda EenVandaag pada Selasa malam, 50 persen responden tidak ada mengetahui siapa dia. Sebelas persen lainnya belaka mengenalnya berdasarkan nama saja.
8 Fakta Menarik Dick Schoof, Mantan Kepala Intelijen yang mana Dinominasikan sebagai PM Belanda
1. Seorang Pegawai Negeri Sipil
Melansir Politico, sebagai orang pegawai negeri sipil, Schoof memiliki pengalaman panjang di pekerjaan yang tersebut berhubungan dengan keamanan nasional kemudian mengepalai layanan imigrasi antara tahun 1999 juga 2003.
Ia ditunjuk sebagai koordinator nasional untuk kontraterorisme pada tahun 2013, mengawasi respons terhadap jatuhnya Pesawat MH17 dalam negeri Ukraina timur oleh pasukan yang mana dikuasai Rusia yang digunakan menewaskan 196 warga Belanda. Setelah itu, ia mengepalai dinas keamanan pada negeri selama satu tahun sebelum pindah ke kementerian kehakiman.
Hal ini memberinya pengalaman pada dua ujung tombak “perjanjian garis utama” koalisi sayap kanan – yaitu menerapkan “kebijakan suaka yang dimaksud paling ketat” serta meningkatkan perlawanan terhadap kejahatan terorganisir.
“Anda tak akan menemukan warga yang mana diperiksa secara lebih tinggi menyeluruh selain Schoof,” kata pemimpin NSC Pieter Omtzigt.
2. Seorang Pelari Maraton
Schoof terbiasa melakukan pukulan keras: pria berusia 67 tahun itu sudah berlari 18 maraton sejauh ini. Dalam balapan terakhirnya awal tahun ini, ia menyelesaikan rute pada waktu 4 jam 10 menit yang mana mengesankan.
3. Sangat Taat Aturan
Menurut Schoof, “menegakkan demokrasi juga supremasi hukum telah lama berubah menjadi benang merah” di bermacam jabatannya dalam pemerintahan.
4. Menangani Penyelidikan MH17
Setidaknya di dua kesempatan, Schoof juga menunjukkan kesediaannya untuk melenturkan aturan untuk mendapatkan apa yang tersebut diinginkannya.
Artikel ini disadur dari 8 Fakta Menarik Dick Schoof, Mantan Kepala Intelijen yang Dinominasikan sebagai PM Belanda
