Berita

Bos Negara NATO Hal ini Bakal “4 Mata” dengan Putin, Ada Apa?

32
×

Bos Negara NATO Hal ini Bakal “4 Mata” dengan Putin, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini
Bos Negara NATO Hal ini Bakal “4 Mata” dengan Putin, Ada Apa?

Jakarta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilaporkan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini dikonfirmasi Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, Awal Minggu waktu setempat, diambil Selasa (25/6/2024).

Keduanya akan bertemu pada puncak Forum Derajat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) bulan depan dalam ibu kota Kazakhstan. KTT SCO sendiri dijadwalkan berlangsung 3-4 Juli di dalam Astana.

“Dalam beberapa hari mendatang, Tuan Presiden mungkin saja akan bertemu segera dengan Tuan Kepala Negara Rusia di Kazakhstan,” kata Fidan di sebuah wawancara dengan Habertürk TV, dikutipkan Russia Today (RT).

Keduanya disebut akan mengkaji banyak isu seperti konflik Ibu Kota Rusia dengan Rusia dan juga upaya untuk menyimpan pengiriman gandum lewat Laut Hitam. Topik lain yang juga muncul adalah pembangunan pusat perdagangan gas alam, pengerjaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu di dalam Türkiye, juga pemilihan umum pada wilayah Kurdi ke Suriah.

Erdogan juga dilaporkan akan mengundang Pemimpin Rusia untuk kunjungan kenegaraan ke Ankara. Namun pembicaraan kepastiannya akan dikerjakan setelahnya penghadapan ke Kazakhstan.

“Kami mengawaitu Tuan Pemimpin Rusia mengunjungi kami,” kata Fidan lagi.

“Presiden kita (Erdogan) sebelumnya memang benar mengundangnya (datang). Ada pembicaraan tentang kedatangannya terhadap kami. Tapi pertama-tama, ada pemilihan umum pada Rusia, tak lama kemudian kita menyelenggarakannya (pemilu juga). Mungkin di beberapa hari mendatang, para pemimpin akan mendiskusikan hambatan ini lagi,” tambahnya.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengunjungi reuni dengan Presiden Rusia Vladimir Presiden Rusia di dalam sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) ke Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)Foto: Presiden Turki Tayyip Erdogan mengunjungi perjumpaan dengan Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) ke Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)

Turki sendiri sebenarnya adalah bagian dari negara NATO, yang digunakan sebagian besar anggotanya panas dengan Rusia lantaran pertempuran dengan Ukraina. Namun berbeda dengan kebijakan sebagaian besar aliansi yang digunakan memusuhi Moskow, Ankara justru tambahan betsahabat dengan Moskow.

Saat pertempuran Rusia-Ukraina pecah ke awal 2022, Turki bermetamorfosis menjadi perantara kesepakatan gandum keduanya. Di mana tercipta koridor kemanusiaan untuk ekspor pertanian negeri Ukraina melalui Laut Hitam.

Moskow lalu Kyv juga hampir menyelesaikan kesepakatan gandum baru pada bulan Maret 2023. Namun pembicaraan mendadak terganggu akibat janji awal yang mana menurut Rusia tak ditepati.

Pemerintahan Erdogan juga berubah menjadi tuan rumah perundingan perdamaian Rusia-Ukraina pada 2022. Namun perundingan yang dimaksud gagal.

Rencana reuni ini juga berlangsung di dalam sela-sela ditetapkannya kembali Kepala Negara Rusia sebagai presiden Rusia untuk ketiga kalinya. Awal pekan lalu, Kepala Negara Rusia juga mengunjungi dua negara Asia, Korea Utara (Korut) serta Vietnam.

Perjalanan ini diyakini sebagai upaya Kepala Negara Rusia menunjukan ke Barat bahwa Rusia tak terisolasi di sedang sanksi di antaranya sektor ekonomi yang digunakan diberikan Amerika Serikat (AS) juga sekutu. Kunjungan Putin, khususnya ke Vietnam menyebabkan panas Washington yang kemudian mengirimkan diplomatnya ke Hanoi, tak lama setelahnya Presiden Rusia datang, untuk menegaskan komitmen kedua negara.

Perlu diketahui SCO sendiri adalah organisasi antarbangsa dalam kawasan Asia yang digunakan beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan juga Uzbekistan. Turki sendiri mencoba bergabung dengan SCO sejak 2022.

Artikel Selanjutnya Kepala Negara Rusia Marah ke Eropa Soal Istilah ‘Russophobia’

Artikel ini disadur dari Bos Negara NATO Ini Bakal “4 Mata” dengan Putin, Ada Apa?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *