Berita

RI Dikepret Belanda, India lalu China Jadi Raja Ekspor Jamu Herbal Planet

31
×

RI Dikepret Belanda, India lalu China Jadi Raja Ekspor Jamu Herbal Planet

Sebarkan artikel ini
RI Dikepret Belanda, India berikutnya China Jadi Raja Ekspor Jamu Herbal Planet

Jakarta – Kementerian Koordinator Lingkup Pembangunan Individu lalu Kebudayaan (Kemenko PMK) menyampaikan Indonesi masih kalah dari India, China hingga Belanda pada mengekspor komoditas jamu herbal juga fitofarmaka pada pangsa global. Padahal, Tanah Air mempunyai keanekaragaman hayati atau biodiversity terbesar kedua di dalam bumi setelahnya Brasil.

“Indonesia ini mempunyai biodiversity terbesar kedua dalam globus setelahnya Brasil. Kemudian disusul Indonesia, ketiga Kolombia, keempat China, kelima Peru, juga bahkan India itu ke-10 ya. Kenapa kami memberikan catatan India ke-10? akibat ke di sini ironisnya, pengekspor jamu herbal lalu fitofarmaka rangking pertama itu India, kedua China, kemudian disusul Belanda,” kata Deputi Sektor Kesepahaman Pengembangan Standard Aspek Kesehatan juga Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Budiono Subambang pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Awal Minggu (24/6/2024).

Sebagai catatan, fitofarmaka merupakan obat tradisional dari unsur alami yang digunakan pembuatannya terstandarkan juga memenuhi kriteria ilmiah.

Budiono memandang fitofarmaka miliki kemungkinan besar untuk berubah jadi barang farmasi utama Indonesia, dengan memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah. Selain itu, menurutnya, pengembangan fitofarmaka pada Indonesi juga sanggup membuka lapangan kerja baru, sekaligus meningkatkan kemandirian obat untuk memperkuat kesehatan pada pada negeri.

“Indonesia ini sangat kaya di memiliki jenis vegetasi obat lalu dapat dikembangkan berubah menjadi jamu herbal fitofarmaka. Namun, pemanfaatannya masih belum optimal,” ujarnya.

Pekerja meracik jamu pada toko Jamu Bukti Mentjos, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Pekerja meracik jamu dalam toko Jamu Bukti Mentjos, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pekerja meracik jamu ke toko Jamu Bukti Mentjos, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Dalam menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Penguraian Industri Farmasi lalu Alat Kesehatan, khususnya sektor yang digunakan memanfaatkan sumber material alam, kata Budiono, jamu sampai dengan obat herbal nantinya betul-betul dapat diberikan resep seperti yang dimaksud telah diwujudkan Jepang.

“Hanya memang, ke depan bagaimana itu mampu masuk di dalam di bagian yang digunakan komplemen dengan obat-obat yang ketika ini ada,” tukas dia.

Budiono mengatakan regulasi yang digunakan jelas, dan juga riset yang digunakan terintegrasi sangat penting di memajukan sektor fitofarmaka. “Tentu ini pemerintah atau kami, harus menyediakan dana dan juga prasarana yang memadai, mulai dari riset serta mengupayakan kerjasama dengan para akademisi untuk menciptakan produk-produk fitofarmaka yang digunakan berkualitas. Nah ini pentingnya kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan juga Kementerian/Lembaga,” lanjutnya.

Lebih lanjut, di menindaklanjuti Inpres No 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Penguraian Industri Farmasi dan juga Alat Kesehatan, Kemenko PMK sudah membentuk satuan tugas percepatan pengembangan juga pemanfaatan fitofarmaka.

“Jadi kami telah melakukan beberapa kali perjumpaan rapat koordinasi, mulai dari hulu sampai dengan hilirnya. (Sebab) kita harus tahu betul biosfer juga pengembangan fitofarmaka ini mulai dari pengembangan infrastrukturnya, pengembangan sumber daya manusianya, kemudian sampai dengan apa regulasi yang diperlukan sampai ke teknis,” pungkas Budiono.

Artikel Selanjutnya Temui PM Selandia Baru, Jokowi Bicara Kans Dagang Bagian Halal

Artikel ini disadur dari RI Dikepret Belanda, India dan China Jadi Raja Ekspor Jamu Herbal Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *