Jayapura – Satuan Tindakan (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Statis RI-Papua Nugini (PNG) menggagalkan penyelundupan 700 liter BBM jenis Pertalite yang mana hendak diselundupkan ke negara tetangga, PNG.
Selain BBM, Satgas Pamtas dari jajaran prajurit Yonif 122/TS juga menggagalkan serta mengamankan 2 unit sepeda gowes motor tanpa dilengkapi surat-surat.
Dansatgas Yonif 122/TS Letkol Inf Diki Apriyadi pada penjelasan tertulisnya, Rabu mengatakan, terbongkar tindakan hukum penyelundupan pada Selasa (25/6) waktu malam itu muncul pada waktu anggota yang bertugas di Pos Komando Utama (Kout) Skouw meninjau dua penduduk yang mana mencurigakan menggunakan sepeda gowes motor akan melintasi jalur ilegal di dalam wilayah perbatasan Indonesi – Papua Nugini.
Anggota kemudian menghentikan pengendara yang disebutkan lalu dilaksanakan pemeriksaan dan juga pengecekan barang bawaan.
Prajurit juga melakukan pemeriksaan terhadap pengendara yang disebutkan serta ditemukan tiga warga negara PNG beserta 20 jerigen berisi BBM jenis Pertalite dengan total mencapai 700 liter, 2 unit sepeda gowes motor tanpa plat nomor, 3 unit handphone serta uang sebesar 3.341 Kina.
Barang-barang yang dimaksud pada waktu ditemukan telah berada di dalam portal perbatasan RI-PNG, akibat akan diselundupkan ke PNG.
Kelima penyelundup beserta barang bukti dibawa ke Pos Kout Satgas Yonif 122/TS juga dilaksanakan pemeriksaan oleh Wadansatgas Yonif 122/TS Kapten Inf Adi Prayogo.
Dari penjelasan terungkap mereka itu mendapatkan BBM jenis Pertalite dari salah satu komunitas di dalam Koya, Distrik Muara Tami, Pusat Kota Jayapura.
BBM itu akan diperjualbelikan dalam wilayah PNG sehingga diselundupkan melalui jalan setapak atau jalan tikus.
"Setelah dijalankan pemeriksaan, kasusnya diserahkan ke Polsek Muara Tami untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang digunakan berlaku," kata Dansatgas Yonif 122/TS Letkol Inf Diki Apriyadi.
Artikel ini disadur dari Satgas Pamtas RI-PNG gagalkan penyelundupan 700 liter BBM ke PNG
