Ekonomi Bisnis

Soal Family Office ke Bali: Luhut Opimistis, Pakar Sarankan eksekutif Berikan Bukti

19
×

Soal Family Office ke Bali: Luhut Opimistis, Pakar Sarankan eksekutif Berikan Bukti

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Menteri Koordinator Sektor Kemaritiman dan juga Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan ada beberapa konglomerat asing yang digunakan berminat mendaftar acara family office atau keluarga kaya yang menginvestasikan dana di Bali.

“Sudah ada beberapa nama, kemungkinan besar pada dua-tiga minggu ke depan, kalau telah makin ada bentuknya, kami akan beri tahu,” kata Luhut di dalam sela peluncuran neraca sumber daya kelautan di dalam Denpasar, Bali, Jumat, 5 Juli 2024.

Menurut dia, grup untuk inisiatif kantor keluarga dari luar negeri itu telah mulai bekerja dan juga akan mengunjungi negara atau wilayah administrasi khusus yang digunakan menerapkan konsep sama untuk mengetahui pengelolaan dana khalayak kaya yang disebutkan juga menjadikannya sebagai salah satu tolok ukur konsep investasi.

Negara serta wilayah administrasi khusus yang mana akan berubah menjadi tolok ukur tersebut, di dalam antaranya Uni Emirat Arab yakni ke Dubai, Hong Kong, lalu Singapura.

Selain di dalam Bali, Luhut mengungkapkan konsep yang dimaksud dapat diterapkan di posisi lain misalnya di dalam Ibukota atau di Ibu Daerah Perkotaan Nusantara (IKN).

“Kami akan mengawasi seperti di Dubai, ada satu gedung berisi 400 family office lalu itu angkanya bisa saja triliun dolar. Pertanyaannya, kalau bisa saja di dalam Dubai, Singapura, dan juga Hong Kong, kenapa tidak ada di Negara Indonesia di dalam Bali, Ibukota atau IKN,” katanya.

Untuk mengelakkan uang yang mana dibawa merupakan hasil langkah kejahatan misalnya pencucian uang, Luhut mengaku akan melibatkan aparat penegak hukum dalam antaranya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga Kejaksaan.

“Semua kami libatkan nanti kami pergi, saya ajak mereka untuk melihat. Kami semua kerja regu jadi tidak satu aspek saja. Kalau tadi ada di Dubai, Singapura kenapa tidak ada bisa jadi (Indonesia) kita jangan jadi alien, jangan pikir terus takut,” ucapnya.

Gagasan persoalan family office dilontarkan Luhut untuk delegasi World Water Diskusi (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Kota Badung, Bali, pertengahan Mei 2024.

“Kami dorong Bali ini menjadi hub (pusat) untuk family office seperti ke Hong Kong kemudian Singapura,” kata Luhut dalam sela World Water Diskusi di Denpasar, Hari Sabtu (18/5).

Bali siap menyabut family office

Penjabat Pemimpin wilayah Bali Sang Made Mahendra Jaya menafsirkan family office atau kantor untuk keluarga konglomerat asing yang tersebut menginvestasikan dananya ke Pulau Dewata dapat menghidupkan geliat sektor ekonomi daerah.

“Saya yakin apa yang digunakan pemerintah pusat pikirkan terbaik, pasti terbaik untuk Bali,” kata Mahendra Jaya di sela peluncuran neraca sumber daya kelautan di dalam Denpasar, Bali, Jumat.

Pemerintah Provinsi Bali siap mengimplementasikan kebijakan yang disebutkan dikarenakan dapat mendatangkan nilai positif salah satunya Pulau Dewata bermetamorfosis menjadi tujuan penanaman modal asing, selain berwisata.

Pemerintah, kata dia, menggalang penanaman modal dengan memberikan kemudahan berinvestasi terhadap penanam modal.

Meski begitu, ketika ini pihaknya masih mengawaitu finalisasi aturan juga petunjuk dari pemerintah pusat terkait konsep pembangunan ekonomi tersebut. “Sampai sekarang belum ada petunjuk dari pusat jadi kami menunggu,” katanya.

Berikutnya: Ini adalah Kata Pakar dari yang mana Optimis sampai Pesimis

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Artikel ini disadur dari Soal Family Office di Bali: Luhut Opimistis, Pakar Sarankan Pemerintah Berikan Bukti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *