Lifestyle

Elizabeth eksis enam dekade berkat keberlanjutan desain juga lingkungan

22
×

Elizabeth eksis enam dekade berkat keberlanjutan desain juga lingkungan

Sebarkan artikel ini
Elizabeth eksis enam dekade berkat keberlanjutan desain juga lingkungan

Cimahi – Jenama mode lokal dengan syarat Bandung, Elizabeth, membagikan kisah mendebarkan di mendirikan kepercayaan dan juga mempertahankan bidang usaha modenya selama lebih banyak dari enam dekade dengan konsistensi bermetamorfosis menjadi prinsip keberlanjutan dari desain produk-produknya hingga merawat keberlanjutan dari sisi lingkungan.

Brand Manager Elizabeth Resti Ghita Pribadi menceritakan awalnya bisnis ini dirintis oleh sepasang suami istri bernama Handoko Subali lalu Elizabeth Halim pada 1963 dengan komoditas tas travel mengandalkan metode pemasaran dari rumah ke rumah atau dikenal juga door-to-door.

Dengan konsisten mempertahankan keberlanjutan lewat adaptasi ke berubah-ubah sisi di antaranya pemasaran digital, Elizabeth berhasil menyimpan eksistensinya kemudian memperluas cakupan skala bisnisnya menjajakan barang semakin bervariatif tak terbatas pada tas tapi juga mencakup pakaian siap pakai hingga sepatu.

"Di 2018 kami sudah ada melakukan digitalisasi dengan salah satunya join ke Tokopedia. Ketika masa pandemi semua toko kami tutup, tapi secara online operasional tetap berjalan bahkan pendapatan kami meningkat hingga 3-5 kali lipat. Ini adalah berubah menjadi strategi kami bertahan tanpa memberhentikan karyawan di masa sulit itu," kata Ghita pada kunjungan media bersatu Tokopedia ke Pabrik Tas Elizabeth di dalam Cimahi, Jawa Barat, Rabu (12/6).

Dengan terus mendalami pembaharuan pada pemasaran digital, Ghita menceritakan bahwa Elizabeth tak semata-mata mengandalkan pemasaran dari 98 gerai luringnya saja, tapi justru sanggup lebih tinggi banyak menjangkau pelanggan nasional lewat proses pada wadah daring.

Elizabeth tegas mengikuti tren yang sedang tumbuh pada pemasaran digital seperti mengikuti acara berjualan pada tanggal kembar hingga melakukan penjualan live streaming.

Langkah yang dimaksud pun membuahkan hasil, salah satu kesuksesan dari pemasaran daring yang diadopsi Elizabeth itu dapat terlihat dari munculnya pelanggan yang dimaksud berasal dari Papua ke mana pada waktu ini belum ada gerai Elizabeth di pulau tersebut.

 

Produk-produk mode yang mana diproduksi oleh jenama fesyen dengan syarat Bandung, Elizabeth. Elizabeth merupakan jenama fesyen yang tersebut telah lama didirikan sejak 1963. Foto diambil pada waktu berkunjung ke Pabrik Elizabeth ke Cimahi, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

Tak cuma mempertahankan keberlanjutan dengan mengikuti tren pemasaran, jenama lokal dengan syarat kota Paris Van Java ini mampu mempertahankan keberadaannya dengan rutin memperbarui desain produknya.

Misalnya untuk item paling larisnya yaitu tas, setidaknya secara konsistensi setiap dua minggu sekali selalu ada desain baru yang mana dirilis oleh Elizabeth untuk mempertahankan ketertarikan pelanggan pada keberagaman tas.

Desain yang tersebut dihadirkan juga disesuaikan dengan target pasarnya, ketika ini ada empat generasi yang tersebut di antaranya kategori pelanggan Elizabeth mulai dari generasi Baby Boomers hingga Generasi Z.

Untuk generasi yang mana lebih tinggi dewasa seperti Baby Boomers serta Generasi X, desain tas yang dimaksud mudah kemudian pilihan warna netral masih dipertahankan untuk memenuhi selera kedua generasi sebagai pelanggan yang digunakan sudah setia.

Sementara untuk Generasi milenial lalu Z yang mana lebih lanjut muda, Elizabeth menyiapkan bentuk tas yang tersebut unik hingga permainan pilihan warna yang tersebut colorful dengan demikian para pelanggan potensial itu bisa jadi tertarik bermetamorfosis menjadi pelanggan setia.

"Jadi kami mengadaptasi tren dari luar namun desainnya kembali disesuaikan dengan lingkungan ekonomi di dalam Negara Indonesia serta kami sesuaikan juga dengan selera pelanggan Elizabeth," kata Ghita mendiskusikan strategi Elizabeth melindungi keberlanjutan bisnisnya dari segi desain.

Scarf berubah jadi salah satu hasil mode yang mana diproduksi oleh jenama fesyen selama Bandung, Elizabeth. Elizabeth merupakan jenama fesyen yang tersebut sudah didirikan sejak 1963. Foto diambil pada waktu berkunjung ke Pabrik Elizabeth dalam Cimahi, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

Eksisnya toko Elizabeth hingga dapat mencapai lebih lanjut dari enam dekade juga tak lepas dari andil keberlanjutan yang dimaksud memprioritaskan lingkungan.

Tak cuma lingkungan hidup tapi lingkungan yang dimaksud dimaksud di di lokasi ini juga meliputi penyerapan tenaga lokal di dalam sekitar pabrik Elizabeth.

Dari sisi lingkungan, Elizabeth memperhatikan keberlanjutan dengan melakukan konfirmasi langkah-langkah produksi dalam pabriknya dapat seminimal kemungkinan besar menciptakan limbah.

Dengan memanfaatkan teknologi merupakan mesin untuk rute produksinya, sisa kain dari produk-produk tas, sepatu, dan juga pakaian pun dapat semakin sedikit.

"Kami bahkan mendapatkan predikat biru untuk pengelolaan limbah dari Dinas Lingkungan Hidup tingkat kota serta provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa kami tertib dari sisi administrasi kemudian juga terlibat melakukan reduce, reuse, kemudian recycle pada sistem produksi kami," ujar Ghita.

Keberlanjutan ke sisi lingkungan lainnya yang sebagai penyerapan tenaga lokal lalu pemberdayaan perempuan juga tampaknya berdampak baik pada eksistensi Elizabeth.

Brand Manager Elizabeth Resti Ghita Pribadi (kanan), Head of Designer Elizabeth Vernalyn Subali (tengah), serta Factory Manager Elizabeth Julius Jonggi Fahrention (kiri). Elizabeth merupakan jenama fesyen yang dimaksud sudah didirikan sejak 1963. Foto diambil pada waktu berkunjung ke Pabrik Elizabeth dalam Cimahi, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

Misalnya untuk di pabriknya yang dimaksud berpusat pada Cimahi dari 800 karyawan yang mana dipekerjakan, mayoritas dalam antaranya ialah perempuan juga berasal dari sekitar pabrik tersebut.

Cara ini menciptakan pemberdayaan menjadi efektif serta tepat sasaran, dengan melindungi kesejahteraan yang digunakan baik dari pekerjanya yang dimaksud berasal dari komunitas lokal maka produksi dari Elizabeth dapat terjaga dari sisi kualitas, sehingga setiap hasil yang mana dihasilkan memuaskan serta akhirnya menciptakan peningkatan penjualan.

Artikel ini disadur dari Elizabeth eksis enam dekade berkat keberlanjutan desain dan lingkungan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *