Ekonomi Bisnis

Sri Mulyani Prakiraan Subsidi kemudian Kompensasi Tenaga 2024 akan Bengkak

22
×

Sri Mulyani Prakiraan Subsidi kemudian Kompensasi Tenaga 2024 akan Bengkak

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan realisasi subsidi kemudian kompensasi energi tahun 2024 akan membengkak. Proyeksi kenaikan ini didorong oleh fluktuasi Indonesian Crude Price (ICP), nilai tukar rupiah, dan juga peningkatan ukuran LPG dan juga listrik bersubsidi.

Sri Mulyani menyampaikan proyeksi yang disebutkan di rapat kerja sama-sama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Banggar DPR RI) pada Senin, 8 Juli 2024. “Belanja dari sisi subsidi kemudian kompensasi yang dimaksud diperkirakan juga akan mengalami kenaikan sebab adanya aspek volume, maupun kurs kemudian harga,” kata Sri Mulyani ke Kompleks Senayan.

Per semester I 2024, realisasi subsidi dan juga kompensasi energi sebesar Rupiah 155,7 triliun. Pada periode yang digunakan mirip tahun lalu, realisasi dan juga kompensasi energi tercatat sebesar Simbol Rupiah 161,9 triliun. 

“Kalau kita lihat, jumlah agregat yang dimaksud kita bayarkan Rupiah 155,7 triliun. Dibandingkan tahun lalu, sebetulnya masih mengalami penurunan 3,8 persen. Namun, ini belum memasukkan kompensasi juga beberapa yang digunakan nanti harus kita lihat dari sisi realisasi subsidi dan juga kompensasi yang tersebut masih harus kita hitung dalam semester II,” tuturnya. 

Realisasi subsidi lalu kompensasi BBM per semester I 2024 tercatat sebesar 7.164,2 ribu kiloliter (KL). Sementara untuk realisasi periode yang digunakan serupa pada 2023 sebesar 7.167,7 ribu KL. Artinya, realisasinya naik tipis 0,05 persen.

Namun untuk realisasi subsidi lalu kompensasi LPG, muncul kenaikan sekitar 1,4 persen dari 3.318,2 jt kilogram tahun sesudah itu berubah jadi 3.365,8 jt kg pada semester I tahun ini. Kemudian, untuk listrik bersubsidi terealisasi terhadap 40,6 jt pelanggan hingga Juni 2024. Pada periode yang mirip tahun 2023, realisasi listrik bersubsidi menyasar 39,2 jt pelanggan. Dalam hal ini, terjadi kenaikan sekitar 3,4 persen. 

Sementara untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), realisasi subsidi lalu kompensasinya dilaporkan sebesar Simbol Rupiah 141,3 triliun per semester I 2024. Pada periode yang mana serupa tahun lalu, realisasinya Mata Uang Rupiah 105,2 triliun. Artinya, muncul kenaikan subsidi lalu kompensasi sebesar 34,4 persen. Jumlah debitur KUR juga meningkat dari 1,9 jt pada 2023 berubah menjadi 2,4 jt pada 2024. 

“Untuk subsidi dan juga kompensasi energi, fluktasi tarif ICP, depresiasi nilai tukar, juga kenaikan jumlah LPG juga listrik bersubsidi diperkirakan akan tecermin pada semester II,” tutur Sri Mulyani.

Artikel ini disadur dari Sri Mulyani Prediksi Subsidi dan Kompensasi Energi 2024 bakal Bengkak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *