Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2025 Rupiah 2 triliun untuk membantu penguatan modal kerja. PMN ini disebut akan dialokasikan untuk tambahan modal proyek stategis yang masih berjalan lalu baru pada tahun depan.
“Wika merupakan salah satu pemain utama pada penyelesaian PSN (Proyek Krusial Nasional),” kata Direktur Utama PT WIKA (Persero) Tbk Agung Budi Waskito pada waktu Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 8 Juli 2024.
Agung mengatakan dari total PMN Simbol Rupiah 2 triliun itu akan digunakan untuk menyelesaikan dua proyek ke kawasan Ibu Perkotaan Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Dua proyek itu meliputi proyek Jalan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN juga pengerjaan Jaringan Interkoneksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKN, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur.
Dalam proyek Jalan KIPP IKN, Agung mengatakan akan mengalokasikan anggara Mata Uang Rupiah 1,3 triliun. Sementara untuk IPA IKN akan menggunakan PMN sebesar Mata Uang Rupiah 401 miliar.
Selain untuk proyek ke IKN, Agung mengutarakan sisa PMN juga akan dialokasikan untuk beberapa proyek yang digunakan berada dalam digarap perseroan. Proyek itu merupakan Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi II, Jalan Tol Semarang-Demak, Proyek Terminal II Bandara Hang Nadim, Pembangunan LPG Refrigerated Tuban Phase II, Revitalisasi Demaga Gospier di Integrated Terminal Surabaya, lalu Pembangunan Jetty I Baru pada Integrated Terminal Manggis.
Artikel ini disadur dari Wijaya Karya Ajukan PMN 2025 Rp 2 Triliun, Dialokasikan untuk 2 Proyek di IKN
