Ekonomi Bisnis

Hadapi masa transisi, Airlangga nilai bursa tiada diperlukan “wait and see”

20
×

Hadapi masa transisi, Airlangga nilai bursa tiada diperlukan “wait and see”

Sebarkan artikel ini
Hadapi masa transisi, Airlangga nilai bursa tiada diperlukan “wait and see”

Kepada bursa (modal) kita tidak ada diperlukan cemas lantaran rute transisi (ke pemerintahan selanjutnya) akan smooth

Jakarta – Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, sektor bursa efek Nusantara tak perlu wait and see akibat serangkaian transisi ke pemerintahan selanjutnya berjalan lancar.

“Kepada pangsa (modal) kita bukan perlu was-was sebab tahapan transisi (ke pemerintahan selanjutnya) akan smooth. Dalam penyusunan APBN 2025 sudah ada dikonsultasikan dengan Pak Prabowo, jadi bukan penting khawatir dengan target pertumbuhan juga program-program unggulan oleh sebab itu sudah ada terakomodasi di dalam dalamnya. Jadi, bursa tiada wajib wait and see, gaspol saja,” kata Airlangga pada waktu mengunjungi IPO PT Gunanusa Eramandiri Tbk pada Gedung Bursa Efek Tanah Air (BEI), Jakarta, Selasa.

Menurut Airlangga, perekonomian Negara Indonesia masih mencatatkan kinerja yang mana cukup baik. Pada triwulan I-2024 berkembang 5,11 persen secara tahunan (yoy), lebih banyak tinggi dari periode yang tersebut identik tahun pada sebelumnya.

Ia memaparkan, sektor riil juga terus menunjukkan prospek ekonomi yang dimaksud baik.

Angka PMI Proses Produksi Indonesia tetap pada level ekspansif selama 34 bulan berturut-turut juga disertai dengan Ukuran Keyakinan Pengguna (IKK) yang dimaksud permanen kuat lalu Ukuran Penjualan Riil (IPR) yang mana terus tumbuh.

Hal ini menunjukkan aktivitas sektor juga konsumsi Negara Indonesia masih di keadaan baik.

“Kita juga patut bersyukur lantaran pada triwulan I-2024, sektor pengolahan masih meningkat stabil sebesar 4,13 persen dikarenakan masih kuatnya permintaan domestik kemudian luar negeri,” ujarnya.

Diketahui subsektor lapangan usaha makanan lalu minuman bertambah sebesar 5,87 persen juga membukukan ekspor senilai 9,18 miliar dolar AS.

Kontribusi sektor ini pada triwulan I-2024 sebesar 39,91 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto lapangan usaha non migas, dan juga 6,97 persen terhadap Ekonomi Nasional nasional.

Di berada dalam kondisi perekonomian nasional yang mana terjaga, Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang tersebut telah lama diwujudkan PT Gunanusa Eramandiri Tbk, yang mana merupakan perusahaan nasional yang mana melakukan pergerakan di dalam bidang makanan ringan olahan, untuk melakukan Penawaran Umum Utama dan juga Pencatatan Saham pada BEI.

“Negara mana yang digunakan mampu bertumbuh 5,11 persen juga mengalami naiknya harga rendah? Kita ada pada top 5 dari negara-negara G20, bahkan dibandingkan negara-negara OECD kita adalah papan atas. Perdagangan selama beberapa bulan terakhir itu positif, juga kita harus optimis terhadap sektor lapangan usaha manufaktur dan juga rantai pasok Indonesia. Industri makanan-minuman juga optimis serta mempunyai ekspor sangat besar,” paparnya.

Lebih lanjut, IPO merupakan langkah awal yang mana baik bagi PT Gunanusa Eramandiri Tbk untuk melanjutkan perubahan struktural berubah menjadi perusahaan pengolahan makanan terdepan yang mana mampu bersaing pada tingkat nasional maupun global, juga diharapkan dapat memperlihatkan transparansi, efisiensi, juga akuntabilitas pada setiap kegiatan operasional untuk dilihat oleh publik.

Artikel ini disadur dari Hadapi masa transisi, Airlangga nilai bursa tidak perlu “wait and see”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *