JAKARTA – Meningkatnya ekspektasi bahwa mantan Presiden Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih pada bulan November mendatang telah terjadi memacu apa yang tersebut disebut sebagai perdagangan Trump, dengan pandangan bahwa kebijakan-kebijakannya akan meningkatkan laba perusahaan bahkan di mana memicu kegelisahan tentang keseimbangan fiskal jangka panjang negara tersebut.
Melansir Reuters, dua sisi perdagangan telah dilakukan terlihat jelas pada beberapa pekan terakhir, akibat pemodal memperkirakan potensi yang tersebut tambahan besar untuk kemenangan penantang dari Partai Republik setelahnya penampilan buruk Presiden Joe Biden di debat akhir Juni serta pasca upaya pembunuhan terhadap Trump akhir pekan lalu.
Para pemodal saham mulai beralih ke sudut-sudut lingkungan ekonomi ekuitas Negeri Paman Sam yang mana dapat mengambil khasiat dari kebijakan-kebijakan Trump yang dimaksud diusulkan, seperti pemotongan pajak dan juga pelonggaran peraturan, termasuk saham-saham berkapitalisasi kecil dan juga saham-saham energi.
Preferensi yang dimaksud bersatu dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada beberapa bulan mendatang memulai rotasi dari saham-saham teknologi besar dan juga masuk ke area-area yang mana kurang diminati ke pasar. Pasar treasury menunjukkan sisi lain dari cerita ini, dengan beberapa pemodal meringankan kedudukan dalam obligasi bertenor lebih lanjut panjang akibat merek gelisah tentang konsekuensi fiskal dari pendapatan pajak yang mana lebih banyak rendah kemudian lebih lanjut berbagai pengeluaran anggaran.
Perusahaan perbankan merchant Inggris, Close Brothers, memperkirakan bahwa masa jabatan Trump yang kedua dapat memunculkan USD4 triliun hingga USD5 triliun pinjaman tambahan pemerintah selama 10 tahun, yang mana memiliki kemungkinan meningkatkan pemuaian lalu membebani nilai obligasi.
Banyak pemodal percaya bahwa kebijakan moneter juga laba perusahaan pada akhirnya akan membayangi kebijakan pemerintah sebagai pendorong jangka panjang untuk tarif aset, sementara berbagai hal dapat berubah pada waktu kurang dari empat bulan sampai hari pemilihan. Namun demikian, pergerakan baru-baru ini memberikan pandangan sekilas tentang bagaimana pangsa mendekati kemungkinan masa jabatan Trump yang tersebut kedua.
“Pasar mengungkapkan bahwa ekspektasinya adalah bahwa akan ada masa kepresidenan Trump yang kedua,” kata JJ Kinahan, direktur utama IG Amerika Utara juga presiden broker online tastytrade. “Semua probabilitas mengarah ke sana.”
Prediksi Kemenangan
Prediksi online PredictIt pada hari Selasa menunjukkan taruhan kemenangan pemilihan umum sebesar 69 persen untuk Trump, dibandingkan dengan 53 persen sebulan yang mana lalu. Biden berada pada hitungan 28 persen, dibandingkan dengan 44 persen pada pertengahan Juni. Jajak pendapat Reuters/Ipsos selama dua hari yang mana ditutup pada hari Selasa menunjukkan bahwa Trump membuka keunggulan tipis dalam antara para pemilih yang tersebut terdaftar 43% berbanding 41% berhadapan dengan Biden.
Peluang yang meningkat sudah pernah disertai dengan reli pada segala hal, mulai dari saham-saham berkapitalisasi kecil hingga saham-saham perusahaan kripto. Penerima faedah satu di antaranya operator penjara swasta Geo Group (GEO.N), membuka tab baru, yang tersebut sahamnya sudah pernah naik 33% sejak debat pada akhir Juni. Trump berjanji untuk menindak imigrasi ilegal, yang digunakan dapat meningkatkan permintaan untuk pusat penahanan.
Artikel ini disadur dari Peluang Menang dari Biden Kian Besar, Investor Manfaatkan Perdagangan Trump
