NEW YORK – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menyampaikan peringatan infrastruktur militer NATO sedang melakukan aksi progresif ke kawasan Asia-Pasifik untuk merusak kekuatan arsitektur yang dimaksud ada yang digunakan berpusat ke sekitar ASEAN.
Dia menyoroti pernyataan para pemimpin NATO tentang peran utama aliansi yang disebutkan di dalam kawasan Asia-Pasifik juga dominasinya yang meluas ke sana.
“Infrastruktur militer NATO sedang melakukan pergerakan progresif ke kawasan Pasifik dengan tujuan yang digunakan jelas: merusak kekuatan arsitektur yang dimaksud berpusat pada ASEAN, yang dimaksud telah dilakukan dibangun selama beberapa dekade berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, kepentingan bersama, kemudian konsensus,” ujar Lavrov pada reuni Dewan Ketenteraman PBB.
Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Amerika Serikat dan juga sekutunya berada dalam membentuk blok militer baru di kawasan tersebut, seperti AUKUS, yang dimaksud menyatukan Australia, Inggris, dan juga AS.
Perjanjian AUKUS bertujuan menguatkan militer Australia di dalam kawasan Indo-Pasifik. Meskipun tidak ada secara secara langsung menyampaikan China, AUKUS dianggap sebagai upaya meredam pengaruh militer China pada wilayah tersebut.
Kerja sebanding ini mencakup beraneka bidang, diantaranya kecerdasan buatan, peperangan globus maya, kemampuan bawah air, juga kemampuan serangan jarak jauh.
Selain itu, komponen nuklir terbatas pada Amerika Serikat serta Inggris pada infrastruktur pertahanan nuklir.
Kapal selam bertenaga nuklir berubah menjadi fokus utama kerja serupa ini, kemudian Australia akan menjadi negara ketujuh di dalam globus yang digunakan mengoperasikan kapal selam semacam itu.
Artikel ini disadur dari Menlu Rusia: Ekspansi Militer NATO ke Asia-Pasifik Bertujuan Ganggu Struktur ASEAN
