NEW DELHI – Pemimpin oposisi India Rahul Gandhi, yang dimaksud diejek oleh Utama Menteri Narendra Modi lalu para pendukungnya selama satu dekade sebagai dinasti yang dimaksud berhak, menandai kebangkitan yang mana menakjubkan, muncul dalam tengah-tengah aliansi yang dimaksud menimbulkan terobosan besar ke kubu partai yang tersebut berkuasa.
Sebagai keturunan dinasti urusan politik Nehru-Gandhi yang terkenal di dalam India , ia memulai dua demonstrasi lintas negara bertarung dengan apa yang mana ia sebut sebagai urusan politik kebencian dan juga ketakutan Modi, memberikan dorongan antusiasme terhadap partai Kongres serta merehabilitasi citranya sendiri.
Berkurangnya jumlah keseluruhan kursi akibat kemenangan Modi berubah menjadi hanya sekali 52 kursi di majelis rendah parlemen yang tersebut beranggotakan 543 warga pada tahun 2019, Partai Kongres tampaknya akan melipatgandakan perolehan kursi yang dimaksud tahun ini, menurut penghitungan pengumuman dari pemilihan umum.
Jumlah yang dimaksud kemungkinan akan membatasi Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang tersebut mengusung Modi untuk mendapatkan kurang dari 272 kursi yang dibutuhkan untuk meraih kemenangan mayoritas, serta partai yang dimaksud harus bergantung pada sekutu untuk membentuk pemerintahan.
Meskipun Kongres kemungkinan besar harus mengawaitu satu masa jabatan lagi, Kongres akan memiliki pengumuman paling keras pada oposisi yang mana jarak jauh lebih banyak kuat, dengan Gandhi sebagai pusatnya.
Siapa Rahul Gandhi? Pemimpin Partai Kongres India lalu Musuh Utama PM Modi
Kerap Dipanggil sebagai Pangeran
Foto/AP
Sebagai tokoh oposisi yang paling menonjol, Gandhi sudah berubah jadi sasaran serangan Modi juga para pemimpin BJP lainnya, yang digunakan rutin memanggilnya “pangeran”. Ayah, nenek, kemudian kakek buyut Gandhi semuanya pernah berubah menjadi perdana menteri.
Selama kampanye, Gandhi, dengan rambut hitam cepak dan juga janggut berantakan, berkeliling negara sebagai tokoh utama partainya, meskipun Kongres dipimpin oleh loyalis keluarga Mallikarjun Kharge.
“Saya pikir Rahul Gandhi akan mendapat pujian, tak hanya saja menghadapi mobilisasinya, melawan unjuk rasa yang ia lakukan, namun juga menghadapi upayanya untuk terus mengklarifikasi arah ideologi Kongres yang mana menentang BJP,” kata Rahul Verma, analis urusan politik pada lembaga pemikir Pusat Penelitian Kebijakan pada New Delhi.
“Jika dulu ada saatnya Gandhi benar-benar muncul, maka sekaranglah saatnya,” katanya.
Berambisi Mengubah Konstitusi Negara
Foto/AP
Pada konferensi pers pada hari Selasa, Gandhi mengeluarkan versi konstitusi negara yang tersebut berjaket merah lalu berukuran saku yang mana ia rujuk terus-menerus selama kampanye, juga memaparkan kinerja aliansinya adalah “langkah pertama” di mengurangi Modi mencoba melakukan hal yang sama.
Artikel ini disadur dari Siapa Rahul Gandhi? Pemimpin Partai Kongres India dan Musuh Utama PM Modi
