NEW DELHI – Aliansi sayap kanan lalu nasionalis Hindu yang dimaksud dipimpin Utama Menteri Narendra Modi diperkirakan akan memperoleh mayoritas kata-kata – kemudian dengan itu kekuatan untuk melakukan inovasi radikal tanpa hambatan.
Bagi para kritikus kemudian penentang Modi, India berada dalam jalur cepat untuk berubah menjadi negara satu partai secara de facto.
Namun seperti yang mana ditunjukkan oleh kemenangan Trump pada tahun 2016, Brexit, juga banyak kekecewaan lainnya pada beberapa tahun terakhir, jajak pendapat juga analis kerap kali memberikan hasil yang mana salah.
Tidak Bisa Membentuk Mayoritas Sederhana
Foto/AP
Menjelang pilpres kali ini, Modi berusaha mencapai meraih kemenangan 400 kursi pada majelis rendah parlemen, atau Lok Sabha. Namun pada saat hasil mulai terlihat pada Selasa malam, dengan cepat bermetamorfosis menjadi jelas bahwa Partai Bharatiya Janata yang mana berkuasa bahkan tiada akan mempunyai cukup untuk membentuk mayoritas sederhana.
Perdana Menteri India Narendra Modi menunjukkan tanda kemenangan di dalam markas besar Partai Bharatiya Janata (BJP) untuk merayakan kemenangan partai yang disebutkan pada pemilihan umum negara tersebut, di dalam New Delhi pada 4 Juni 2024
Bergantung pada Koalisi Lokal
Foto/AP
Sebaliknya, untuk pertama kalinya sejak berkuasa satu dekade lalu, Modi akan bergantung pada mitra koalisi lokal untuk mempertahankannya di pemerintahan.
Dalam apa yang dimaksud dinyatakan oleh partai-partai oposisi sebagai kemenangan bagi pluralisme, para pemilih ke negara demokrasi terbesar di dunia ini sebagian menolak visi populis Modi untuk sebuah negara yang dimaksud mengutamakan Hindu, sehingga menghurangi perolehan pernyataan BJP sebanyak-banyaknya 63 kursi – sehingga total pengumuman merekan turun berubah menjadi 240, berjauhan dalam bawah jumlah keseluruhan 272 yang tersebut diperlukan untuk memperoleh mayoritas di parlemen.
Partai Oposisi Menguat
Foto/AP
Sementara itu, partai-partai oposisi memperoleh 235 kursi, sementara mitra koalisi BJP memperoleh 52 kursi.
Hasil pilpres hari Selasa ini merupakan momen yang digunakan merendahkan hati bagi individu pemimpin yang mana menyatakan dirinya diutus oleh Tuhan juga kepemimpinannya pada pilpres dipuji oleh para pendukungnya sebagai hal yang mana tak dapat disangkal.
“Ketidakmampuan BJP untuk mendapatkan mayoritas menusuk gelembung otoritas Modi,” ungkap ilmuwan kebijakan pemerintah Pratap Bhanu Mehta, dilansir CNN. “Modi bukanlah kendaraan yang mana gigih pada sejarah… Saat ini, ia hanyalah individu politisi, yang mana diremehkan oleh masyarakat.”
Modi Harus Berhati-hati
Foto/AP
Artikel ini disadur dari Modi Menang Pemilu, tapi Rakyat India Menolak Satu Partai Berkuasa Penuh