Ekonomi Bisnis

Lembaga Keuangan Masih Mendominasi Informan Pendanaan Sejumlah Multifinance

29
×

Lembaga Keuangan Masih Mendominasi Informan Pendanaan Sejumlah Multifinance

Sebarkan artikel ini
Lembaga Keuangan Masih Mendominasi Informan Pendanaan Sejumlah Multifinance

Sejumlah multifinance mengungkapkan sumber pendanaan masih didominasi perbankan meskipun suku bunga acuan atau BI Rate masih tinggi yakni 6,25%.

Di sisi lain Pefindo mencatat penerbitan obligasi multifinance masih sepi yakni belaka mencapai 29% jika dibandingkan catatan pada sepanjang 2023.

Ketua Asosiasi Perusahaan Biaya Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno padahal suku bunga besar namun perusahaan pembiayaan masih bisa jadi mengatasi tantangan tersebut. Dia menjelaskan bahwa multifinance biasanya akan meninggal lagi suku bunga bagi debitur yang dimaksud baru untuk melindungi kinerja perusahaan. 

“Likuiditas masih aman, perbankan masih menyalurkan kredit juga kenaikan suku bunga masih oke kita terima juga kita antisipasi,” kata Suwandi terhadap Kontan.co.id, Awal Minggu (24/6). 

Sementara itu dari sisi perusahaan pembiayaan, Direktur KreditPlus Peter Halim menyatakan bahwa pendanaan yang didapat perusahaan cukup bervariasi mulai dari bank, institusi keuangan non-bank, hingga pendanaan dari penerbitan obligasi. 

“Namun memang sebenarnya secara porsi, pendanaan KreditPlus mayoritas merupakan pinjaman dari bank lalu sisanya berasal dari obligasi yang digunakan diterbitkan pada tahun 2022 dan juga 2023,” kata Peter. 

Adapun sampai pada waktu ini, KreditPlus mencatatkan prasarana pendanaan baru dari kreditur mencapai Mata Uang Rupiah 6 triliun, dan juga pada akhir tahun 2024 perusahaan multifinance ini berencana melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I KB Finansia Multi Finance Tahun 2024.

Kemudian anak perusahaan PT Astra International Tbk, PT Federal International Finance (FIF) mengutarakan perusahaan senantiasa antisipatif menghadapi tingginya suku bunga. Oleh sebab itu perusahaan melakukan diversifikasi dengan menerbitkan obligasi. 

Direktur FIF, Daniel Hartono mengungkapkan bahwa pada April 2024 sesudah itu FIF telah lama menerbitkan obligasi lalu berencana menerbitkan kembali ke September mendatang. 

“Pinjaman lainnya sebagai bentuk mitigasi risiko likuiditas terhadap sepinya market obligasi, perusahaan juga melakukan diversifikasi pinjaman ke bank baik di negeri maupun luar negeri,” kata Daniel. 

Adapun pada waktu ini FIF mencatatkan pendanaan masih diperoleh dari bank di lalu luar negeri, dan juga dari penerbitan obligasi. Adapun porsinya setiap-tiap sekitar 30%-35%.

Direktur Operasional BRI Finance, Willy Halim Sugiardi mengatakan, sebagai anak usaha Bank BRI maka perusahaan masih mengandalkan pendanaan dari induk yaitu Bank BRI sendiri. Meski begitu, perusahaan juga melakukan diversifikasi untuk mendapat pendanaan dari surat berharga. 

Adapun pendanaan BRI Finance mayoritas dari perbankan mencapai lebih banyak dari 80%, dan juga serta sisanya berasal dari surat berharga (MTN & Obligasi) sekitar 20%.

“Di sedang keadaan kenaikan suku bunga, BRi Finance menetapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan dengan mengedepankan pengelolaan risiko suku bunga yang dimaksud optimal. Penerbitan Obligasi oleh BRI Finance permanen berubah jadi salah satu pertimbangan sumber pendanaan,” ucap Willy. 



Artikel ini disadur dari Perbankan Masih Mendominasi Sumber Pendanaan Sejumlah Multifinance

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *