Kami sudah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya
Jakarta –
Direktur Keuangan serta Manajemen Risiko KAEF Lina Sari pada Jakarta, Rabu, menyampaikan terdapat empat isu utama yang tersebut masih menjadi tantangan, yaitu pertama, belum optimalnya komersialisasi juga kedua, rasionalisasi pabrik.
Kemudian, ketiga yaitu portofolio barang yang tersebut belum optimal, dan juga keempat, dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA).
"Kami telah dilakukan berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya. Harapannya, perseroan dapat membukukan kinerja yang lebih tinggi baik pada tahun 2024 serta ke depan," ujar Lina.
Lina menjelaskan rencana perubahan fundamental perseroan untuk meningkatkan kekuatan operasional dan juga peningkatan profitabilitas yang dimaksud dilaksanakan bersama- sejenis dengan Project Management Office (PMO) Restrukturisasi Keuangan dan juga Reorientasi Bisnis yang tersebut dibentuk Kementerian BUMN (KBUMN).
Adapun, penguatan yang disebutkan nantinya menjadi landasan strategi portofolio bidang usaha di beragam segmen, pada antaranya, pertama, pada segmen manufaktur, rasionalisasi sarana produksi untuk peningkatan utilitas pabrik dan juga efisiensi, maka akan diwujudkan penataan infrastruktur produksi KAEF Group dari 10 menjadi 5 pabrik, penataan portfolio produk-produk dan juga penguatan marketing & sales.
Kedua, pada segmen trading melalui peningkatan service level pemenuhan pesanan hingga 85 persen peningkatan portofolio bermargin tinggi serta alat kesehatan, dan juga perluasan channel.
Ketiga, pada segmen ritel melalui pengendalian persediaan lalu kas juga penguatan portofolio produk.
Keempat, pada segmen servis melalui peningkatan service quality dalam Klinik serta Laboratorium dan juga perluasan portofolio layanan.
Untuk menopang kinerja tahun 2024, lanjutnya, perseroan akan terus melakukan perbaikan operasional, pengendalian biaya, penguatan GCG, juga mengalokasikan belanja modal (capex) yang digunakan dominan untuk pengembangan bidang usaha Kimia Farma Apotek.
Adapun, anggaran yang dimaksud akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, perpanjangan sewa, relokasi outlet, serta rebranding, sedangkan, segmen manufaktur mengalokasikan belanja modal yang digunakan akan digunakan untuk memperkuat operasional pabrik.
"KAEF menargetkan.penjualan tahun 2024 berkembang dua digit dibandingkan dengan realisasi tahun 2023," ujar Lina.
Setelah RUPST, susunan komite komisaris kemudian badan direksi perseroan pada waktu ini adalah:
Dewan Komisaris
Direksi
Artikel ini disadur dari Kimia Farma komitmen benahi operasional agar tumbuh berkelanjutan