Internasional

AS: Semua negara punya peran gunakan Kecerdasan Buatan secara bertanggung jawab

30
×

AS: Semua negara punya peran gunakan Kecerdasan Buatan secara bertanggung jawab

Sebarkan artikel ini
AS: Semua negara punya peran gunakan Kecerdasan Buatan secara bertanggung jawab

Ibukota Indonesia – Amerika Serikat menekankan bahwa semua negara miliki peran pada menciptakan kerangka normatif perilaku yang digunakan bertanggung jawab di pengaplikasian kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) ke bidang militer.

"Semua negara punya peran pada menciptakan kerangka normatif ini," kata Wakil Asisten Utama Sekretaris Paul Dean dari Biro Pengendalian Senjata, Pencegahan, kemudian Stabilitas, Kementerian Luar Negeri AS, pada konferensi pers yang tersebut dipantau dari Jakarta, Kamis.

Dean menyebutkan salah satu bukti melawan pentingnya peran yang dimaksud adalah pemberitahuan kebijakan pemerintah yang tersebut sudah disampaikan 54 negara yang sudah pernah bergabung untuk menyokong sumbangan konstruktif dari negara mana pun yang tersebut siap memainkan peran penting pada menciptakan kerangka normatif tersebut.

Deklarasi urusan politik yang dimaksud mencerminkan banyak aturan dasar perilaku yang tersebut mengatur bagaimana negara akan melakukan tinjauan hukum, serta menegaskan tiada ada kesenjangan akuntabilitas di pengaplikasian Teknologi AI dalam bidang militer.

Aturan dasar yang dimaksud juga untuk memverifikasi bahwa penerapan kerangka normatif yang dimaksud dirancang serta digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang tersebut ketat dengan desain yang dibuat untuk melakukan konfirmasi perlindungan, serta teknologi yang dimaksud dapat digunakan secara bertanggung jawab.

"Saya kira teknologi ini akan benar-benar merevolusi militer dalam bermacam aplikasi," katanya.

Lebih lanjut, Dean juga menekankan bahwa pengaplikasian Teknologi AI yang disebutkan tak terbatas pada medan pertempuran saja, tetapi teknologi yang disebutkan dapat digunakan militer dalam seluruh operasi, salah satunya pada hal efisiensi.

Namun demikian, ia mengatakan seperti halnya teknologi baru, ada prospek risiko apabila teknologi yang dimaksud tidaklah digunakan secara bertanggung jawab.

Oleh dikarenakan itu, pemberitahuan urusan politik serta aturan-aturan perilakunya ditujukan untuk membimbing negara-negara di menggunakan teknologi yang dimaksud secara bertanggung jawab.

Sementara itu, Dean juga menyatakan bahwa Amerika Serikat kekal berazam pada pentingnya pemanfaatan Teknologi AI untuk pengendalian juga stabilitas nuklir.

"Namun, kita memerlukan mitra yang mana bersedia menimbulkan kemajuan di hambatan ini," katanya.

"Ini bukanlah sesuatu yang tersebut dapat diwujudkan oleh satu negara. Ini adalah hasil yang dinegosiasikan, lalu stabilitas pada banyak hal merupakan hasil dari saluran komunikasi yang dimaksud terbuka, kejelasan doktrin dan juga batasan yang digunakan disepakati bersatu lalu saling menguntungkan yang digunakan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian pengendalian senjata," katanya.

Artikel ini disadur dari AS: Semua negara punya peran gunakan AI secara bertanggung jawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *