Ekonomi Bisnis

Indonesia Butuh Rp1.377 T untuk Biayai Transisi Energi, Wamen BUMN: Berjalan 25 Tahun

27
×

Indonesia Butuh Rp1.377 T untuk Biayai Transisi Energi, Wamen BUMN: Berjalan 25 Tahun

Sebarkan artikel ini
Negara Indonesia Butuh Rp1.377 T untuk Biayai Transisi Energi, Wamen BUMN: Berjalan 25 Tahun

JAKARTA – Total capital expenditure (capex) atau belanja modal yang digunakan dibutuhkan untuk membiayai inisiatif transisi energi di pada negeri mencapai USD85 miliar atau setara Rp1.377 triliun (kurs Rp16.200). Pasalnya, transisi energi berubah menjadi acara terbesar dan juga terpanjang sepanjang sejarah Indonesia.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan, transisi energi dengan nilai capex sebesar Rp1.377 triliun hanya sekali sanggup diselesaikan hingga 25 tahun mendatang.

Karena itu, ia menegaskan pemerintah melalui Kementerian BUMN lalu kementerian terkait melakukan review setiap tahunnya. Tujuannya, pastikan inisiatif transisi energi ini berjalan dengan baik atau sesuai dengan target net zero emission 2060 .

“Ini kegiatan sangat luas serta lebar, saya rasa ke depan impact ekonomi luar biasa, kita menghitung capex dibutuhkan USD85 miliar, secara total,” ujar Wamen BUMN , Tiko ketika acara BUMN Wadah 2024.

“Jadi ini merupakan acara kemungkinan besar terpanjang serta terbesar ke negara kita, kegiatan ini akan berjalan hampir 25 tahun ke depan,” paparnya.

Meski membutuhkan anggaran bernilai fantastik, acara transisi energi diyakini mampu memberikan dampak dunia usaha yang besar, teristimewa menjadi katalisator bagi peningkatan kegiatan ekonomi baru dalam Indonesia.

Untuk merealisasikan ambisi tersebut, kerja-kerja tiada semata dilaksanakan perseroan pelat merah, namun juga oleh swasta. Tiko mengumumkan sudah ada ada pembagian tugas antara pemerintah pusat, BUMN, juga swasta.

Kita ingin membagi tugas dengan pemerintah, pemerintah penanaman modal transmisi, kita yang dimaksud akan pembangunan ekonomi besar-besaran di dalam generating company, di dalam genco-nya tentunya 60 persen dengan IPP swasta,” beber dia.

Di lain sisi, inisiatif transisi energi RI juga mempunyai tantangan yang mana besar. Saat ini Negara Indonesia belum miliki jaringan antar pulau atau inter island grid kemudian sub sistem kelistrikan masih terpisah-pisah.

“Ini bermetamorfosis menjadi tantangan besar akibat Jawa sekarang base load-nya hampir semua batu bara, harus waktu untuk meyakinkan bahwa transmisinya nyambung dulu dari Sumatera paling nggak, atau kalau nggak ke depan dari Kalimantan juga produksi hydro geothermal cukup baru kita dapat melakukan transisi secara efektif,” ucap Tiko.

Artikel ini disadur dari Indonesia Butuh Rp1.377 T untuk Biayai Transisi Energi, Wamen BUMN: Berjalan 25 Tahun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *