Lifestyle

Perangi Stunting, eksekutif Perkuat Kerjasama kemudian Optimalkan Anggaran

33
×

Perangi Stunting, eksekutif Perkuat Kerjasama kemudian Optimalkan Anggaran

Sebarkan artikel ini
Perangi Stunting, eksekutif Perkuat Kerjasama kemudian Optimalkan Anggaran

JAKARTA – pemerintahan terus melakukan aksi progresif pada memerangi stunting. Salah satu tindakan dengan fokus pada kolaborasi dan juga optimalisasi sumber daya. Hal ini dilaksanakan untuk dapat mengejar target menurunkan prevalensi stunting berubah jadi 14% pada 2024.

Deputi Area Support Kebijakan Pembangunan Manusia juga Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi menyampaikan, untuk mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah kolaboratif lalu optimalisasi anggaran sudah pernah diimplementasikan.

“Dari sisi kelembagaan di Perpres No. 72 Tahun 2021 telah cukup jelas kita punya yang mana namanya Tim Percepatan Penurunan Stunting di dalam setiap tingkatan pemerintahan mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat desa serta kelurahan,” ucapannya pada Dialog Wadah Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema “Tantangan Kejar Stunting Turun Jadi 14%”, Rabu (29/5/2024).

Suprayoga memaparkan, kelompok percepatan ini berfungsi untuk mengoordinasikan bermacam upaya penurunan stunting secara tambahan efektif kemudian kolaboratif. Tim ini dipimpin dengan segera oleh Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Pengarah, dengan dukungan dari beraneka kementerian serta lembaga terkait.

Menurutnya, pembentukan grup ini tidaklah terlepas dari salah satu tantangan utama dari upaya menurunkan stunting secara signifikan, yakni keberagaman komitmen pada tingkat daerah. Sebab tiada semua tempat memiliki perhatian yang sejenis terhadap permasalahan stunting, yang menyebabkan perbedaan signifikan terhadap hasil ke lapangan.

“Ada area yang digunakan betul-betul concern, seperti Sumedang yang mana menjadi contoh nasional. Tapi, ada juga tempat yang tersebut masih mengawaitu arahan dari pusat,” imbuh dia.

Hasilnya, di kurun waktu dua tahun, prevalensi stunting nasional mengalami penurunan signifikan, dari 24,4% dalam 2021 berubah menjadi 21,6% pada 2022. Namun, Suprayoga mengingatkan perjalanan mencapai target 14% yang disebutkan masih panjang.

Suprayoga menekankan pentingnya optimalisasi sumber daya, salah satunya anggaran yang mana sudah dialokasikan. “Kolaborasi pentahelix, yang tersebut melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, lalu media, juga menjadi kunci untuk mencapai target penurunan stunting yang tersebut ambisius,” tegasnya.

Artikel ini disadur dari Perangi Stunting, Pemerintah Perkuat Kolaborasi dan Optimalkan Anggaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *