Kesehatan

Bakteri Pemakan Daging pada Negeri Matahari Terbit Ancam Dunia, Ini adalah Fakta Baru yang Perlu Anda Ketahui

31
×

Bakteri Pemakan Daging pada Negeri Matahari Terbit Ancam Dunia, Ini adalah Fakta Baru yang Perlu Anda Ketahui

Sebarkan artikel ini
Bakteri Pemakan Daging pada Negeri Matahari Terbit Ancam Dunia, Hal ini adalah Fakta Baru yang tersebut Perlu Anda Ketahui

JAKARTA – Bakteri pemakan daging di Jepun berubah menjadi ancaman kritis dunia. Kasus kematian akibat infeksi bakteri itu mencapai 77 tindakan hukum dari 997 tindakan hukum per 2 Juni 2024.

Kasus bakteri pemakan daging dalam Jepun di bumi medis disebut infeksi sindrom syok toksik streptokokus (STSS). Infeksi STSS adalah komplikasi parah dari Streptokokus Grup A (GAS), khususnya varian Streptococcus pyogenes yang dimaksud merupakan bakteri yang digunakan identik asal-mula inflamasi tenggorokan.

“Potensi mematikan dari infeksi ini bisa saja melebihi 30%,” ungkap laporan Healthline, diambil Mulai Pekan (24/6/2024).

Lantas, bagaimana seseorang dapat terinfeksi STSS?

Secara umum, tindakan hukum STSS jarang terjadi, tapi dampaknya sangat serius. Seseorang mampu terinfeksi STSS ketika bakteri pemakan daging itu mencapai aliran darah lalu menyebabkan respons inflamasi sistemik kemudian syok toksik.

Gejala yang mana ditimbulkan cenderung mengancam nyawa, seperti tekanan darah rendah, kegagalan organ, juga hilang kesadaran.

Fakta Baru STSS di dalam Jepang

Pada tindakan hukum di dalam Jepang, STSS semakin penting diduga akibat adanya komplikasi dari fasciitis nekrotikans, yang mana kerap disebut penyakit pemakan daging.

“Fasciitis nekrotikans menyebar pada pada fasia atau lapisan epidermis bagian bawah serta menyebabkan nekrosis yang dimaksud secara harfiah berarti kematian jaringan,” ungkap laporan tersebut.


“Ini adalah keadaan parah yang digunakan mengancam jiwa yang tersebut memerlukan pembedahan darurat juga dapat menyebabkan kematian,” tambah laporan itu.

Banyak Menyerang Anak Usia Sekolah

Di sisi lain, William Schaffner, manusia Profesor Penyakit Menular lalu Pengobatan Pencegahan ke Universitas Vanderbilt menjelaskan bahwa GAS umumnya tidak ada selalu memunculkan dampak ekstrem seperti yang tersebut terbentuk di Jepang.

Penyakit ini seringnya ditularkan antaranak-anak usia sekolah. Tanda yang dilaporkan antara lain pembengkakan, nyeri serta ruam, juga peradangan tenggorokan.

“GAS dapat dengan mudah-mudahan ditularkan dari warga ke warga melalui kontak dekat, serta dapat menyebar tanpa gejala dalam tenggorokan. Tapi, pada beberapa tindakan hukum GAS dapat menyebabkan gejala peradangan tenggorokan,” papar Prof William.

Artikel ini disadur dari Bakteri Pemakan Daging di Jepang Ancam Dunia, Ini Fakta Baru yang Perlu Anda Ketahui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *