KAIRO – Mesir menolak pengerahan pasukannya di Jalur Gaza, menurut dua sumber tingkat tinggi, pada laporan kantor berita Anadolu.
“Mesir menolak masuknya pasukan Mesir ke Jalur Gaza,” ungkap laporan saluran berita Al-Qahera yang berafiliasi dengan negara Mesir, mengutip satu sumber.
“Menata situasi dalam Daerah Gaza setelahnya operasi militer negara Israel yang digunakan sedang berlangsung adalah hambatan Palestina,” papar sumber itu.
Sumber itu dilaporkan menyatakan Kairo memberi tahu semua pihak bahwa pembebasan tawanan negeri Israel dan juga penghentian serangan militer negeri Israel “harus diwujudkan melalui gencatan senjata permanen juga kesepakatan pertukaran sandera.”
Israel memperkirakan sekitar 120 tawanan tanah Israel ditahan kelompok Perlawanan Palestina organisasi Hamas di wilayah kantong yang digunakan terkepung itu.
Penarikan Total
Hamas bersikeras pada gencatan senjata permanen sebagai persyaratan untuk setiap kesepakatan pertukaran sandera yang mana potensial, yang ditentang pemerintah Israel.
Sumber Mesir lainnya mengungkapkan Kairo menolak pengawasan tanah Israel di perlintasan Rafah, demikian dilaporkan Anadolu.
“Mesir bersikeras agar tentara negeri Israel ditarik sepenuhnya dari sisi Palestina di perlintasan itu,” ungkap sumber itu.
Saluran berita Al-Qahera, mengutip sumber keamanan, juga membantah laporan Mesir telah dilakukan setuju merelokasi perlintasan Rafah juga memulai pembangunan terminal baru pada dekat perlintasan Kerem Shalom.
Bulan setelah itu Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi menyerukan agar tanah Israel “menarik diri dari kota Rafah,” dan juga agar keadaan diciptakan “yang kondusif bagi pemulangan segera warga Palestina yang mana mengungsi,” yang terpaksa meninggalkan rumah mereka itu di dalam Kawasan Gaza lantaran perang.
Artikel ini disadur dari Mesir Tolak Kerahkan Pasukan di Gaza, Anggap Itu Urusan Palestina
