Kesehatan

Dana serta pertemuan konsultasi jadi tantangan lakukan revisi bibir sumbing

20
×

Dana serta pertemuan konsultasi jadi tantangan lakukan revisi bibir sumbing

Sebarkan artikel ini
Dana juga perjumpaan konsultasi jadi tantangan lakukan revisi bibir sumbing

DKI Jakarta – Dokter spesialis bedah plastik subspesialis bedah plastik rekonstruksi lalu estetik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mengungkapkan bahwa kesulitan dana serta sesi konsultasi bersatu warga tua seringkali bermetamorfosis menjadi tantangan bagi pasien melakukan revisi bibir sumbing.

“Revisi bibir sumbing itu kalau dikatakan wajib atau tidaknya, menurut saya itu wajib ya. Tapi ini kendalanya kadang kalau kita tanya secara pribadi, biasanya kendalanya akibat was-was biaya mahal,” kata dr. Kristaninta Bangun, Sp.B.P.R.E., Subsp.K.M (K) pada diskusi daring di dalam Jakarta, Rabu.

Kristan menuturkan seringkali pemukim tua dari pasien was-was jikalau biaya melakukan revisi bibir sumbing lebih lanjut mahal dari operasi sebelumnya. Akibatnya, operasi yang mana harusnya segera dikerjakan baik pada pasien anak maupun dewasa jadi tertunda pada beberapa waktu.

Penundaan yang disebutkan tentunya akan segera berdampak pada kualitas hidup pasien, khususnya untuk pasien yang tersebut telah berusia dewasa. Ia menjelaskan pasien mungkin saja masih mengalami kesulitan mengunyah atau menelan, seringkali makanan atau minuman yang dimaksud dikonsumsi pergi dari dari celah mulut sampai dengan tingkat kepercayaan diri yang makin menurun.

Tantangan selanjutnya berkaitan dengan komunikasi dua arah yang dimaksud dikerjakan bersatu pemukim tua selama sesi konsultasi. Kristan bercerita di beberapa pembukaan konsultasi pada perkara anak-anak, keduanya lebih lanjut banyak menyampaikan keluhan dibandingkan pasien sendiri.

“Menurut saya untuk revisi bibir sumbing pada anak yang penting diyakinkan itu pendatang tuanya. Seringkali anak itu belum sadar (soal penampilan), intinya kalau masih kurang, kita masih bisa jadi lakukan perbaikan. Tapi cuma beda satu dua mili sekadar khalayak tua itu sudah ada terganggu,” katanya.

 

Lebih lanjut Kristan menyatakan bahwa pemukim tua atau anggota keluarga pasien yang tersebut ingin melakukan revisi bibir sumbing bukan wajib khawatir mengenai biaya. Publik saat ini dapat melakukan operasi yang tersebut biayanya ditanggung oleh BPJS.

Ia menjelaskan keluarga dapat mengajukan rujukan yang biasanya dikerjakan dalam RSUD terdekat ke RSCM, agar segera mendapatkan tindakan sesuai dengan keadaan pasien.

Sementara terkait dengan pertemuan konsultasi, Kristan meyakinkan bahwa penduduk tua tidak ada penting ragu sebab beberapa rumah sakit seperti RSCM, telah terjadi miliki kelompok tersendiri untuk menangani operasi revisi bibir sumbing.

 

Dikarenakan di prosesnya penting menjamin sejumlah hal, maka tindakan operasi baru akan dijalankan pasca dokter yang digunakan bersangkutan berdiskusi dengan dokter dari departemen lain seperti THT, rehabilitasi medis sampai psikolog, guna mengetahui adanya hambatan lain seperti trauma atau gangguan fisik lain yang dimaksud disebabkan oleh bibir sumbing.

Orang tua juga diharapkan agar tidak ada menunjukkan keluhannya ke depan pasien anak, agar kepercayaan diri si anak tiada berkurang akibat penampilannya yang digunakan mungkin saja dinilai berbeda dari anak-anak pada kondisi normal.

“Yang penting anak itu diberikan keyakinan bahwa ia punya kelebihan pada beragam hal lain selain kekurangannya, jadi dapat mengurangi beliau tak percaya diri oleh sebab itu penampilannya,” saran dr. Kristan.

Artikel ini disadur dari Dana dan sesi konsultasi jadi tantangan lakukan revisi bibir sumbing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *