Kesehatan

Pemeriksaan USG pembuluh darah bantu deteksi penyakit arteri perifer

23
×

Pemeriksaan USG pembuluh darah bantu deteksi penyakit arteri perifer

Sebarkan artikel ini
Pemeriksaan USG pembuluh darah bantu deteksi penyakit arteri perifer

Ibukota – Dokter spesialis bedah vaskular lalu endovaskular dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dr. Ihza Fachriza Sp.B Subs.BVE (K) menyampaikan bahwa pemeriksaan pembuluh darah menggunakan ultrasonografi (USG) dapat membantu upaya untuk mendeteksi dini penyakit arteri perifer.

"Kalau pasien sudah ada punya faktor risiko sebaiknya sudah ada harus periksakan semua pembuluh darah, apalagi pernah stroke serta sakit jantung, pasti pembuluh darah lain plaknya sudah ada tebal-tebal, enggak ada salahnya check up," kata dokter Ihza pada diskusi daring mengenai penyakit arteri perifer yang mana dihadiri oleh dalam Jakarta, Rabu.

Dokter lulusan Universitas Negara Indonesia ini menyampaikan bahwa penyakit arteri perifer dapat menyerang pembuluh darah tepi yang digunakan ada pada leher, ginjal, usus, lalu kaki.

Menurut dia, pemeriksaan USG pembuluh darah dapat dilaksanakan untuk mengetahui kondisi aliran darah pada pembuluh darah ginjal, leher, sampai ujung kaki.

Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, dokter sanggup mengetahui ketebalan plak pada pembuluh darah juga mendiagnosis apakah pasien terserang penyakit arteri perifer, tersumbatnya aliran darah ke tungkai atau tangan akibat penyempitan pembuluh darah yang mana berasal dari jantung (arteri).

Selain penduduk yang digunakan pernah terserang penyakit jantung lalu mengalami stroke, dokter Ihza mengatakan, pendatang dengan aspek risiko penyakit gula juga disarankan menjalani pemeriksaan USG pembuluh darah.

"Jadi, kalau telah nyeri, pegal, apalagi ada diabetes, (sakit) jantung, sangat disarankan periksa pembuluh darah lain seperti kaki kemudian ginjal," katanya.

Apabila hasil pemeriksaan USG menunjukkan adanya hambatan pada pembuluh darah, maka dokter spesialis akan meresepkan obat-obatan juga pengaturan asupan nutrisi serta aktivitas olahraga yang dimaksud diperlukan untuk mengontrol tekanan darah juga kadar gula juga lemak darah di darah.

Dokter Ihza menyampaikan bahwa pasien dengan penyakit arteri perifer yang merasakan nyeri terus menerus dapat memerlukan intervensi sebagai pembedahan terbuka atau minimal invasif dengan endovaskular atau kateterisasi.

​​​​​​​"Sesuai indikasi tertentu, yang digunakan kita masih bisa saja lakukan tindakan kateterisasi atau di-balon, dipasang ring, atau kalau memang benar sudah ada terlalu berat kita enggak bisa jadi paksakan, kemungkinan besar kita harus lakukan tindakan operasi terbuka untuk memperbaiki pembuluh darah," ia menjelaskan.

 

Artikel ini disadur dari Pemeriksaan USG pembuluh darah bantu deteksi penyakit arteri perifer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *