Ekonomi Bisnis

Puncak Panen Raya, Mentan Minta Bulog Serap Jagung Petani

35
×

Puncak Panen Raya, Mentan Minta Bulog Serap Jagung Petani

Sebarkan artikel ini
Puncak Panen Raya, Mentan Minta Bulog Serap Jagung Petani

JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pada Mei-April berubah menjadi puncak panen raya jagung di beberapa jumlah daerah. Dia mengingatkan akan adanya kemungkinan nilai anjlok yang dimaksud bisa saja merugikan petani.

Menteri Amran mewanti-wanti adanya peluang nilai tukar akan turun, bahkan anjlok ke bawah tarif acuan pembelian (HAP) jagung yang tersebut sudah pernah ditetapkan. Ia pun meminta-minta semua pihak untuk mampu mengantisipasi kemungkinan nilai tukar anjlok.

“Kami minta panen raya ini jangan disia-siakan. Petani kita telah bekerja keras. Kami persilahkan para produsen pakan ternak untuk segera menyerap,” kata Menteri Amran di siaran pers, Kamis (2/4/2024).

“Kami memohonkan Bulog untuk menerima jagung petani agar nilai tukar terjamin, jangan sampai harga jual anjlok sebab kesejahteraan petani taruhannya,” lanjutnya.

Dia menekankan pentingnya melindungi keseimbangan tarif pangan untuk mempertahankan kestabilan baik pada ditingkat petani, peniaga maupun peternak.

Presiden Jokowi menegaskan nilai tukar ditingkat petani seringkali tiada stabil kemudian cenderung menurunkan pada waktu memasuki masa panen raya, ia pun memohonkan agar semua pihak mengambil langkah kolaboratif yang strategis, agar terbentuk tarif yang seimbang.

“Ini memang benar baru panen besar jagung, baik di Sumbawa, Dompu, waktu itu kita lihat di dalam Gorontalo, semuanya panen, sehingga yang digunakan muncul adalah tarif turun sebab over supply,” ungkap Jokowi.

“Harga yang sebelumnya 7.000, sekarang turun berubah menjadi 4.200, keadaan ini baik untuk peternak, tapi kurang baik untuk petani, ini merawat keseimbangan seperti ini tidaklah mudah,” tambahnya.

Dia mengumumkan bahwa yang tak kalah penting untuk menjaga keseimbangan nilai adalah dengan menaikan produktivitasnya. Ia menggambarkan bahwa dengan produktivitas yang mana besar maka harganya akan tetap stabil.

“Yang paling penting menurut saya produktivitasnya harus naik, misalnya disini pakai Benih Tangguh, hasilnya tadi saya tanya 7, 8 ton kalau yang tersebut BC juga sebanding dapat 7, 8, 9 ton tapi ada juga yang dimaksud dibawah 5 ton, rata – rata 5 ton, nah dengan tarif 4.200 harganya itu tidak ada nutut,” jelasnya.

Artikel ini disadur dari Puncak Panen Raya, Mentan Minta Bulog Serap Jagung Petani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *