JAKARTA – Angka tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 74 poin ke level Rp16.185 per Mata Uang Dollar setelahnya sebelumnya melemah ke Rp16.259 per USD. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.225 per USD
Pengamat bursa uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar Negeri Paman Sam dipengaruhi Federal Reserve membatalkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut lanjut yang digunakan menurunkan dolar lalu memberikan sedikit keringanan pada nilai tukar komoditas.
“Namun The Fed masih mengisyaratkan pihaknya tidak ada terburu-buru untuk mulai memangkas suku bunga,” tulis Ibrahim pada risetnya, Kamis (2/5/2024).
The Fed menawarkan sinyal beragam, mengantisipasi data nonfarm payrolls The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, seperti yang tersebut diperkirakan secara luas. Namun Ketua Jerome Powell, di pidatonya pasca pertemuan, memberikan sinyal yang agak beragam mengenai arah kenaikan suku bunga.
Sementara Powell mengemukakan bahwa terhentinya disinflasi khususnya pada pemuaian yang mana melakukan aksi menuju target The Fed sebesar 2% memberikan sedikit kepercayaan pada bank untuk mulai memotong suku bunga lebih lanjut awal. Namun Powell juga memaparkan bahwa bank yang disebutkan bukan berencana meningkatkan suku bunga lebih banyak lanjut.
Wakil Menteri Keuangan Negeri Matahari Terbit untuk Urusan Internasional, Masato Kanda, yang mengawasi kebijakan mata uang di Kementerian Keuangan, menyatakan terhadap Media Reuters bahwa beliau tidak ada bisa saja berkomentar mengenai apakah Negeri Sakura telah dilakukan melakukan intervensi di dalam pasar.
Kementerian Keuangan kemungkinan akan melakukan intervensi di dalam bursa mata uang untuk memberikan sinyal bahwa merek mengamati 160 yen per dolar sebagai batasannya, akademisi Universitas Columbia serta mantan eksekutif kementerian keuangan Takatoshi Ito mengutarakan terhadap Sumber Berita Reuters di sebuah wawancara pada hari Kamis.
Dari sentimen domestik, situasi kenaikan harga Indonesi pada April 2024 mengalami penurunan, jikalau dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pemuaian pada April 2024 sebesar 0,25% secara bulanan month on month (MoM), atau lebih tinggi rendah bila dibandingkan dengan keadaan pemuaian pada Maret 2024 yang dimaksud sebesar 0,52% MoM.
Baca Juga: Rupiah KO ke Rp16.200, Sri Mulyani: Negara Tetangga Ada yang mana Lebih Parah
Sementara itu, secara tahunan berlangsung kenaikan harga 3,00% atau year on year (YoY). Sedangkan naiknya harga secara tahun kalender (April 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 1,19%% year to date (YtD). Sedangkan, kelompok pengeluaran penyumbang kenaikan harga bulanan terbesar pada April 2024 adalah kelompok transportasi dengan pemuaian 0,9%, juga andil kenaikan harga sebesar 0,12%. Penyumbang utama naiknya harga dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil pemuaian 0,06%, tarif angkutan antar kota dengan andil kenaikan harga 0,03%, juga tarif kereta api dengan andil kenaikan harga 0,01%.
Kemudian, komoditas lainnya yang tersebut juga memberikan andil pemuaian April 2024 adalah bawang merah dengan andil pemuaian 0,14%, emas perhiasan dengan andil kenaikan harga 0,08%, tomat dengan andil kenaikan harga 0,04%, juga bawang putih dengan andil naiknya harga 0,02%. Selain itu, terdapat komoditas yang digunakan memberikan andil deflasi. Antara lain, cabai merah dengan andil deflasi 0,14%, beras dengan andil deflasi 0,12%, juga telur ayam ras dengan andil deflasi 0,06%.
Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 74 poin di dalam level Rp16.185. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di dalam rentang Rp16.140 – Rp16.210.
Artikel ini disadur dari Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.185 Usai The Fed Tahan Suku Bunga
