Teknologi

Kecepatan Dunia Maya pada Negara Indonesia masih Rendah, Kalah dengan Laos dan juga Kamboja

86
×

Kecepatan Dunia Maya pada Negara Indonesia masih Rendah, Kalah dengan Laos dan juga Kamboja

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Kecepatan internet dalam Tanah Air ketika ini masih berjauhan dari rata-rata. Bahkan, posisinya berada di dalam bawah urutan 100 besar dunia. Berdasarkan data The Speedtest Global Index by Ookla per April 2024, kecepatan median internet fixed broadband Indonesi sebesar 29,37 megabit per second (Mbps).

Dengan catatan ini, secara peringkat, kecepatan internet Indonesia berada di dalam urutan ke-128 dunia. Di Asia Tenggara, Nusantara berada ke bawah Laos (121), Kamboja (107), Brunei (74), Filipina (52), Vietnam (47), Negara Malaysia (45), Thailand (10), lalu Singapura (1).

Staf Ahli Menteri Kominfo Area Teknologi Mochamad Hadiyana mengungkapkan pemerintahan sekarang ini fokus pada peningkatan kecepatan internet pada Indonesia. “Konsen kita tidak pada peringkatnya, tapi pada kecepatannya yang digunakan bisa saja memperlancar kita di berkomunikasi,” ujar Hadiyana di acara Ngopi Bareng di dalam kantor Kementerian Kominfo, Ibukota Indonesia Pusat, Hari Jumat (26/4/2024).

Hadiyana menegaskan, pemerintah terus berupaya melakukan keadilan serta meningkatkan kecepatan internet ke Indonesia. Dia pun yakin upaya ini akan membuahkan hasil.

“Kalau saya optimis Nusantara bisa saja menambah kecepatan broadband-nya, tapi tidak ada harus ranking 1 atau 5 di dunia. Karena kalau saya lihat negara lain juga sama-sama meningkatkan kecepatan broadband-nya. Yang penting kan adanya peningkatan signifikan di kecepatan broadband itu,” kata Hadiyana.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi kemudian Informatika Budi Arie Setiadi menetapkan batas minimal kecepatan internet kekal (fixed broadband) di dalam Negara Indonesia minimal 100 Mbps. Ini adalah guna memperlancar komunikasi dalam seluruh Indonesia.

Hadiyana meyakini, dengan kerja sebanding seluruh pihak, maka upaya meningkatkan kecepatan internet pada Tanah Air mampu tercapai. Menurutnya, upaya yang disebutkan dapat dicapai apabila semua pihak mendukung.

“Kalau Tanah Air saya berharap sesuai dengan keinginan tranformasi digital sanggup mencapai 100 Mbps. Memang penting upaya luar biasa berat. Kita bisa saja bekerja mirip pemerintah, industri, masyarakat, bukanlah mustahil,” ucapnya.

“Minimal cluster, misalnya mampu Jakarta. Di DKI Jakarta saya pikir optimis mencapai kecepatan seperti itu. Nantinya bisa jadi diperluas di dalam area lain juga,” katanya.

Artikel ini disadur dari Kecepatan Internet di Indonesia masih Rendah, Kalah dengan Laos dan Kamboja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *