Berita

Alvin Lim: Panji Gumilang Lakukan Kemandirian Pangan lewat Ponpes Al-Zaytun

25
×

Alvin Lim: Panji Gumilang Lakukan Kemandirian Pangan lewat Ponpes Al-Zaytun

Sebarkan artikel ini
Alvin Lim: Panji Gumilang Lakukan Kemandirian Pangan lewat Ponpes Al-Zaytun

INDRAMAYU – Pengacara Alvin Lim berkesempatan mengunjungi Pondok Pesantren Al-Zaytun , Indramayu, beberapa waktu lalu. Dia ingin mengamati dari dekat ponpes yang dimaksud dipimpin Panji Gumilang itu.

Selama ini yang dituduhkan juga bermetamorfosis menjadi penilaian masyarakat luas ternyata sepenuhnya tak benar. Apalagi ponpes yang dimaksud dituduh mengajarkan aliran sesat hingga tempat teroris. “Nggak ada, di di sini (Ponpes Al-Zaytun) hanya sekali pusat pendidikan,” ujar Alvin, Hari Sabtu (11/5/2024).

Selain tempat pendidikan, Al-Zaytun juga merupakan tempat kejadian wirausaha. Ada peternakan ayam, pengolahan daging ayam, daging sapi, perkebunan pisang Cavendish, padi koshihikari, dan juga pengolahan ikan Tuna.

Dia mengkaji apa yang dikerjakan ke pesantren itu seluruhnya adalah kemandirian pangan.

Terlebih, Alvin yang dimaksud juga kuasa hukum Panji Gumilang di perkara gugatan praperadilan penetapan terperiksa Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh Bareskrim Polri mengaku disambut baik ketika berkunjung ke pesantren oleh para santri.

Dia kemudian diberikan kesempatan menyampaikan sambutan di dalam momen tersebut. Hal itu menunjukkan semangat toleransi pada beragama yang mana diajarkan Panji Gumilang melalui pesantrennya benar-benar dipraktikkan di hidup sehari-hari.

Kuasa hukum Panji Gumilang lainnya yang juga dari LQ Nusantara Law Firm, Hamdani menuturkan komunitas sekitar ponpes cukup terbantu dengan penampilan Al-Zaytun. “Masyarakat bekerja pada sini, ada yang mana petani, kemudian ada juga di pembuatan kapal,” ujarnya.

“Pendidikan juga masih berjalan seperti biasanya bukan ada gangguan mental maupun halangan lantaran Al-Zaytun itu mendapatkan Akreditasi A Unggul. Semuanya berjalan sesuai on the track,” sambungnya.

Penilaian buruk tentang Al-Zaytun oleh sebab itu si penilai belum mengetahui secara dengan segera ponpes itu seperti apa dalamnya. Saat ini, Al-Zaytun tak dibantu pemda setempat, bahkan terkesan dipersulit pada bervariasi aspek.

“Jalanan masuk ke depan ponpes rusak. Padahal, lembaga institusi belajar ini salah satu pembayar pajak terbesar kok malah bukan diperhatikan, tidak ada dibantu malah izin sengaja dipersulit,” katanya.

Tak cuma itu, pajak bangunan kawasan ponpes malah dinaikkan 1.400 persen atau berkali-kali lipat yang mana fungsinya padahal untuk pendidikan.

“Pajak naik 1.478 persen itu dalam luar masuk akal. Gedung sekolah yang seharusnya gratis nihil. Pajaknya kalau di istilah perpajakan ini malah mau dipajakin kemudian dikenakan, padahal lembaga pendidikan,” ujar Hamdani.

Artikel ini disadur dari Alvin Lim: Panji Gumilang Lakukan Kemandirian Pangan lewat Ponpes Al-Zaytun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *