JAKARTA – Anggota Ombudsman RI , Indraza Marzuki Rais mengungkapkan serangkaian Penerimaan Partisipan Didik Baru ( PPDB ) masih meninggalkan celah untuk melakukan kecurangan oleh oknum-oknum tidaklah bertanggung jawab. Khususnya jalur prestasi, baik akademik maupun non-akademik.
Menurut Indraza, pada jalur prestasi akademik, Ombudsman menemukan kecurangan yang dimaksud didukung sekolah dengan syarat siswa. Kecurangan yang digunakan ia maksud dalam bentuk mengganti nilai rapor muridnya dengan hitungan yang digunakan lebih lanjut besar.
Menurutnya, pendaftaran PPDB jalur prestasi akademik pada hari pertama pasti akan sepi pendaftar. Namun, ke akhir-akhir masa pendaftaran akan berjalan lonjakan.
“Kenapa? sebab di dalam situlah merekan lihat dulu passing grade atau nilai terendah berapa, kemudian sekolah jika itu melakukan ‘cuci rapor’ istilah kami, mengganti semua nilai-nilai muridnya sehingga besar, sehingga masuk,” kata Indraza untuk SINDOnews, Hari Sabtu (29/6/2024).
Kecurangan yang digunakan dibantu sekolah tidak hanya sekali demi mulusnya murid masuk ke sekolah negeri yang dituju tapi juga terdapat unsur gengsi bagi sekolah dengan banyaknya meloloskan anak didiknya pada PPDB.
“Itu juga tidak hanya saja sekadar menjamin anak-anaknya masuk tapi gengsi sekolah asal, yang tersebut kadang ‘oh sekolah ini akan banyak memasukkan anak-anak ke sekolah negeri’,” ucapnya.
Untuk diketahui, wawancara dengan Indraza Marzuki Rais tentang permasalahan PPDB akan ditayangkan dalam SindonewsTV pada Jumat, 5 Juli 2024 pukul 21.30 WIB.
Artikel ini disadur dari Ombudsman Ungkap Sekolah ‘Cuci Rapor’ agar Muridnya Lolos PPDB
